TV

Kuis Nada Cinta

Kuis Nada Cinta Facebook

Ikutan yuk!!!
  1. Apa yg diambil ricky cs di apartementnya martin?

  2. Sepatu
    Tas
    Baju

  3. Siapa yg mencampurkan obat ke dalm mnuman rasti?

  4. leha
    Rahmat
    Alex

  5. siapa yg menolong flora waktu flora jatuh dari tangga ?

  6. siska
    bimo
    Vito

  7. Siapa yg menculik nada?

  8. alex
    Vito
    Martin

  9. Siapa ibu dari Martin ?

  10. Rina
    Susan
    Nia

  11. siapa yang mempunyai ide buat nyulik nada ?

  12. Ricky
    Vito
    Rasti

  13. Nyanyi lagu apakah nada saat ulang tahunya siska ?

  14. Takkan Terpisah
    I Need You
    Sedihku sedih

  15. Siapa yg berdansa dgn rasty , saat rasty hilang ingatan semetara??

  16. Ricky
    Martin
    Alex

  17. siapa yg menakut-nakuti bimo pakai pocong2an saat ada di fakultas kedokteran?

  18. Ricky
    Vito
    Lucky

  19. Siapakah Nama dokter yg bersekongkol dengan Alex?

  20. Andre
    Lukman
    Santoso

Nilai Tertinggi : 100

suka

Jumat, 04 Maret 2011

Episode 37

Kamis, 24 Februari 2011
Nada Cinta episode 37

Rina dalam perjalanan menuju airport mendapat telepon dari si penculik bayinya. Hari itu ia ingin Rina melakukan sesuatu sesuai keinginannya jika ia ingin bertemu dengan anaknya. Lalu Jerry meminta Rina mengambil amplop yang ada dibelakang jok dan Jerry ingin Rina melakukan sesuai petunjuk didalam amplop itu. Rina menemukan sebuah kunci loker no.777 yang harus ia buka. Lalu Rina meminta supir taxi itu untuk memutar balik arah dan menuju club golf.
Ricky yang menelpon Nada terus saja di reject oleh Nada. Lalu Bang Teguh memberikan handphonenya pada Nada karena Ricky terus menerus meneleponnya untuk bicara dengan Nada, tapi Nada tetap tak ingin bicara dengan Ricky. Beberapa saat kemudian Ricky datang dan menanyakan, jadi persahabatan mereka hanya sampai situ saja? Ricky sudah mengetahui semuanya dan dia akan bantu Nada. Papanya Rasty memang yang punya sekolah, tapi Rasty tak bisa melakukan semuanya semena-mena. Kalau memang semua itu terjadi, pasti ia dan Vito akan melakukan sesuatu untuk Nada. Lalu Ricky mengajak Nada untuk menemui Vito dan menjelaskan semuanya.
Rina membuka loker no. 777 dan menemukan sebuah kertas. Clue berikutnya adalah angka 1469 yang harus Rina cari. Isi kertas itu meminta Rina menyobek kertas setelah ia baca lalu ikuti petunjuk itu baik-baik karena Rina akan terus diwasi. Rina menuju lobby, lama ia mencari angka 1469 akhirnya ia melihat sebuah plat no taxiyang bernomor 1469. Supir meminta Rina memasuki taxi tersebut. Rina memasuki taxi tersebut dan suir menjalankan mobilnya tanpa Rina tahu akan dibawa kemanakah dia.
Ricky dan Nada akan mencari Vito, tapi saat dihubungi, handphonenya tidak aktif. Vito yang saat itu tengah berada di cafetaria Club Golf bersama Rasty. Lalu Ricky menelepon Siska. Siska hanya menduga Vito pergi ke cafetaria club golf bersama Rasty karena sepulang sekolah tadi ia melihat Vito dan Rasty tengah bersama.
Saat tengah di café, Vito ditelepon oleh Papinya. Papinya akan mengajak Vito pergi ke mall karena Papinya ingin membeli baju-baju anak muda. Lalu Vito keluar dari cafetaria. Vito sangat terkejut karena melihat kedatangan Nada dan Ricky. Vito pun bersembunyi dan segera memasuki mobil Papinya.
Rina memaksa si supir taxi untuk memberitahukan akan kemanakah mereka, tetapi supir menutup mulutnya rapat-rapat. Saat ditanya siapakah yang menyuruhnya si supir juga tetap diam saja. Ini makin membuat Rina tak mengerti dan menjadi panic.
Di cafetaria, Ricky dan Nada tak menemukan Vito. Nada mulai menyerah dan ingin tak diperpanjang. Ricky tetap ingin semua diusut sampai selesai, karena nanti Rasty bisa semakin semena-mena. Akhirnya Ricky mengajak Nada kerumah Rasty dan menjelaskan semua pada orangtuanya. Nada menolak karena ia kasihan pada Papa Rasty, tapi Ricky tetap memaksa.
Didalam rumah Rasty, Rasty merasa terkejut melihat kedatangan Ricky dan Nada. Lalu ia meminta mereka untuk pergi. Tapi mereka tak ingin pergi sampai akhirnya Mama Rasty datang. Awalnya ia terlihat marah pada Ricky. Tapi menyadari Fariz ada dihadapannya, Nia justru menampar Rasty karena perbuatannya sangat memalukan. Lalu Nia meminta Nada memaafkan Rasty. Memaafkan seperti Nada memaafkan kesalahan saudaranya sendiri. Sedangkan Rasty terlihat menangis dan kesal pada Nada. Karena semua sudah clear, Ricky mengajak Nada untuk pulng. Tapi dari belakang Fariz mengatakan, “Tunggu…”. Fariz menghampiri Nada dan menginginkan Nada tetap disitu. Mulai saat itu, Fariz memperbolehkan Nada makan, minum dan melakukan apapun dirumahnya. Fariz memandang dan membelai rambut Nada. Lalu Fariz memeluk Nada. Fariz merasakan sesuatu yang dalam ketika memeluk Nada. Sambil menangis, Nada mengucapkan terima kasih atas semua kebaikan Fariz kepadanya. Selama ini, belum ada orang sebaik Pak Fariz yang sangat baik kepadanya.
Rasty yang merasa orangtuanya tak membelanya lalu pergi menemui Vito. Rasty pun mengatakan bahwa Nada dan Ricky datang kerumahnya dan menuduh Rasty lah yang meminta Nada untuk menjadi matre sampai Rasty ditampar oleh Mamanya. Vito yang mendengar itu pun menjadi semakin kesal pada Nada.
Supir itu memberhentikan taxinya disebuah gudang ditempat terpencil. Rina segera turun dari taxi dan memasuki rumah kosong itu. Ia mengira anaknya ada didalam rumah tersebut. Rina memasuki ruangan demi ruangan itu, namun tak menemukan anaknya. Beberapa saat kemudian, ia mendengar suara pintu yang tertutup. Jerry telah menutup Rina didalam ruangan itu dan meninggalkan Rina sendirian…



Episode 36

Kamis, 24 Februari 2011
Nada Cinta episode 36

Bang Teguh meminta Dodi, Ryan dan Dondon untuk segera membongkar warung. Saat mereka sedang membongkar warung, Nada datang dan bingung dengan yang mereka lakukan. Lalu Dodi menjelaskan bahwa Rasty telah mengancam Bang Teguh akan menggusur warungnya jika Nada tidak mau menjadi cewek matre didepan Vito dan Ricky. Nada kaget setelah mendengar itu, tapi ia memutuskan untuk mengikuti keinginan Rasty daripada harus melihat ketiga temannya mengamen lagi. Bang Teguh mengatakan bahwa dahulu sebelum Nada masuk dalam kehidupannya, hidupnya tak jelas, tapi setelah ada Nada, ia menjadi punya tujuan hidup. Maka dari itu Bang Teguh tak ingin Nada disakiti Rasty. Tapi Nada tetap ingin mengikuti keinginan Rasty. Ia masih bisa hidup tanpa Vito dan Ricky, asalkan ia masih bisa bersama tiga sahabatnya.
Nada mulai menjalankan rencananya. Ketika ia mendengar ada suara mobil Vito, Nada berpura-pura tengah bicara dengan Dodi dan Ryan. Nada bicara lebih keras agar Vito mendengar dari luar pintu. Nada bicara bahwa Bang Teguh, Dodi, Ryan atau Dondon bisa mengatakan semua yang mereka inginkan pada Nada, lalu nanti Nada akan meminta Ricky atau Vito agar membelikannya untuk Nada, karena mereka pasti akan mengikuti kemauan Nada. Mendengar kata-kata Nada itu, Vito merasa terkejut dan kecewa pada Nada, lalu ia pergi. Mengetahui Vito telah pergi, Nada menangis atas semua yang sudah ia lakukan. Bang Teguh dan ketiga sahabatnya pun menjadi sedih.
Beberapa saat kemudian Vito datang lagi dan menemui Nada. Vito datang dan membawa sebungkus mie dan bakso untuk Nada. Saat Nada akan meraih kantong pelastik yang Vito berikan, Vito justru menjatuhkan kantong itu dan membuat bakso dan mie nya tumpah. Vito terlihat kesal melihat Nada. Lalu ia mengatakan bahwa semua yang berkilau belum tentu emas dan ia sudah tahu siapa Nada yang sebenarnya. Dari kejauhan Rasty melihat itu dan tersenyum sinis. Lalu Vito pergi meninggalkan Nada. Nada menangis melihat Vito yang marah kepadanya. Kalau saja Vito tahu Nada melakukan itu karena terpaksa.
Saat Ricky akan memasuki mobilnya, ia bertemu Ricky. Lalu Ricky mengajak Vito untuk kumpul karena ia membawa makanan untuk Nada. Tapi Vito menolak. Sebenarnya ia ingin memberitahu siapa Nada yang sebenarnya, tapi tidak jadi dan pergi meninggalkan Ricky. Ricky sendiri bingung ada apa dengan Vito saat itu.
Nia tengah bicara dengan Fariz. Lalu Nia mengatakan bahwa ia memiliki niat untuk mengadopsi Nada. Tapi Nia ingin Nada jangan sampai mengetahui siapa orangtua kandungnya, karena ia tak ingin Nada tahu bahwa Ayahnya adalah Jerry. Fariz senang mendengar usul Nia. Ia berfikir Nia perhatian pada Nada, tapi Fariz salah, ia punya niat buruk dibalik itu.
Ricky menemui Nada. Tapi Nada justru terlihat kesal dan mengusir Ricky. Ricky menjadi sangat bingung dengan yang terjadi antara Vito dan Nada.
Dengan tidak sopan, Bu Susan memasuki rumah Pak Rajasa. Bu Susan terlihat marah ketika mengetahui bahwa Bu Rina diberi beasiswa untuk study banding ke Prancis. Lalu Bu Susan menuding bahwa kebaikan Pak Rajasa pada Bu Rina selama ini karena Pak Rajasa dan Bu Rina ada hubungan khusus. Bu Susan pun dengan mudah mengatakan bahwa posisi Pak Rajasa akan turun saat rapat anggota dewan nanti. Pak Rajasa semakin geram dengan yang dilakukan Bu Susan padanya. Ia pun mengatakan bahwa rapat masih 2 hari lagi, dan selama 2 hari itu juga posisinya masih menjabat sebagai kepala sekolah dan bisa melakukan apapun, termasuk mengeluarkan Bu Susan. Dan Pak Rajasa memberitahu bahwa perginya Bu Rina ke Prancis adalah usul Bu Nia. Bu Susan yang mendengar terlihat terkejut dan sekaligus malu.
Mengetahui perginya Rina karena suruhan dari Nia, Susan pun menelepon Nia. Susan terlihat kecewa dengan keputusan Nia karena bukannya dia saja yang pergi ke Prancis. Lalu Nia memberi pilihan pada Susan, pilih ke Prancis atau menjadi kepala sekolah? Susan yang mendengar menjadi kaget, tapi ia senang karena tak lama lagi ia akan menjabat sebagai kepala sekolah.
Fariz tengah berfikir dengan keadaan yang ada. Disatu sisi ada Nada yang tengah mencari Ibunya, disisi lain juga ada Rina yang tengah mencari anaknya. Beberapa saat kemudian Fariz mendapatkan telepon dari Pak Rajasa. Pak Rajasa ingin mengundang Pak Fariz dalam pertemuan anggota dewan dan orangtua sekaligus pemilihan kepala sekolah yang baru karena Fariz lah yang nanti akan memilih siapakah kepala sekolah yang pantas menjabat di sekolahnya dan keputusan itu tak dapat diganggu gugat. Fariz pun mengatakan bahwa ia pasti akan hadir di acara itu. Nia yang mendengar Fariz akan ke sekolah pun terlihat kaget dan panic.
Di sekolah, Ricky terlihat tengah mencari Nada. Lalu ia bertemu dengan Vito dan menanyakan dimanakah Nada pada Vito. Vito tak menjawab, ia hanya tersenyum sinis. Ricky juga menanyakan kenapa Nada terlihat aneh kemarin. Vito mengatakan bahwa tidak ada orang yang akan bicara saat kedoknya sudah terbongkar. Saat Ricky menanyakan maksud dari kedok, Vito hanya terdiam.
Saat Nada dan Siska tengah berjalan menuju kelas Kimia, Nada bertabrakan dengan Vito. Vito hanya mengatakan bahwa sebaiknya Nada tak perlu memasang wajah pura-pura innocent, karena ia sudah mengetahui siapa Nada yang sebenarnya. Vito juga mengingatkan pada Siska bahwa Nada tidak sepolos seperti yang orang-orang lihat. Nada yang terus-terusan dihina oleh Vito hanya diam saja, sedangkan Ricky makin tak mengerti mengapa Vito menjadi berubah dan terlihat kasar pada Nada. Siska hanya mengatakan bahwa Nada tak perlu sedih karena Vito, karena Vito memang telah berubah setelah berteman dengan Rasty.
Vito bertemu dengan Rasty. Namun saat itu Rasty melihat Vito tak seperti biasanya. Vito hanya mengatakan bahwa ia lebih suka dengan orang yang jahat, tapi baik, daripada orang yang baik tapi jahat. Ia tahu Rasty itu jahat, tapi ia suka karena Rasty tidak pernah menutup-nutupi itu. Tidak seperti orang yang dari luar terlihat baik, tapi beda dihatinya, seperti orang munafik, kata Vito sambil memandang Nada yang lewat dihadapannya. Rasty tersenyum penuh kemenangan melihat itu.
Saat dikelas Kimia, Ricky terlihat terus-terusan memandang Nada. Ia sempat memberikan sehelai kertas berisi pesan pada Nada, tapi setelah Nada membaca surat itu, Nada justru merobek-robek kertas itu lalu membuangnya. Ricky terlihat sedih melihat perubahan Nada. Sedangkan dari kejauhan, Vito dan Rasty mentertawakan Ricky yang dicueki oleh Nada.
Nada yang tengah sedih memasuki ruang music untuk mencari Bu Rina, tapi ternyata ruang music kosong dan ia yakin Bu Rina sudah pergi ke Prancis. Lalu Nada menyanyikan sebuah lagu sambil memainkan piano. Tanpa ia sadari, Ricky berdiri dibalik badannya. Selesai Nada menyanyikan lagu, Ricky mengatakan bahwa ia tahu Nada sedang sedih dan ia tak tahu siapa yang membuat Nada sedih, tapi ia akan cari tahu dan dia tidak peduli orang bicara apa tentang Nada, Ricky akan tetap percaya dengan Nada.
Ricky ke warung. Lalu ia bertemu dengan Dodi. Ricky pun menanyakan apa yang terjadi dengan Nada, karena Nada terlihat aneh hari ini. Dodi mengatakan bahwa semua kacau gara-gara Rasty mengancam akan menggusur warung Bang Teguh kalau Nada tak ingin menjadi cewek matre didepan Vito dan Ricky. Ricky mulai tahu bahwa Rasty penyebab semua menjadi berantakan.
Lama Rina dirumahnya menunggu Erwin yang katanya akan mengantarkannya ke airport namun sampai saat itu masih belum datang juga. Beberapa saat kemudian Rina mendapat telepon dari Erwin yang mengatakan bahwa ia tidak bisa mengantar Rina karena ia harus bertemu dengan clientnya dari Korea. Akhirnya Rina harus pergi ke airport dengan taxi.
Nia dan Susan mulai menjalankan rencananya. Nia menyuruh Susan keruang receptionist dan meminta kunci loker no. 777. Saat kunci loker 777 sudah ditangan, Susan bergegas menuju loker 777 dan memasukkan sesuatu ke dalam loker itu…
*bersambung*

Episode 35

Senin, 21 Februari 2011
Nada Cinta episode 35








Vito yang terjatuh dan disoraki oleh Alex dan teman-teman SMU Pembangunan akhirnya mampu berdiri tegap dan siap untuk memulai pertandingan. Disaat itu juga Papi nya datang dan membuat semua supporter dari SMU Tunas menjadi semangat. Saat pertandingan dimulai, Vito bermain dengan sangat bagus dan tidak tampak ada yang salah dengan kakinya. Beberapa kali Vito berhasil melakukan shoot dan menambahkan banyak scor untuk SMU Tunas. Nada dan Ricky pun terus menyemangati Vito. Papi Vito terlihat sangat bangga dengan Vito dan membuat kehebohan untuk mendukung Vito. Alex yang merasa rencananya telah gagal lalu berniat melakukan kecurangan kedua, yaitu menggunakan laser. Saat Alex akan menyinari laser itu ke arah lapangan, tiba-tiba ada seseorang yang memegang tangannya yang ternyata adalah Papi Vito. Ia pun meminta Alex untuk tidak macam-macam pada SMU Tunas. Teman-teman Rasty menyadari bahwa selama ini Vito hanya berpura-pura menjadi musuh Nada dan Ricky, karena kenyataannya dilapangan mereka saling mendukung. Rasty pun merasa geram dan akan melakukan pembalasan pada Vito, Nada dan Ricky hingga menjadi benar-benar musuh. Pertandingan telah usai dan dimenangkan oleh SMU Tunas. Para guru dan supporter dari SMU Tunas pun bersorak atas kemenangan mereka, terutama Nada dan Ricky. Seusai pertandingan, Ricky memberi selamat pada Vito. Awalnya Vito ingin membalas jabatan tangan dari Ricky, tapi ketika menyadari Rasty ada dihadapannya, ia segera menangkis tangan Ricky hingga membuat Ricky dan Nada terkejut. Namun mereka segera menyadari bahwa dibalik badan mereka ada Rasty. Nada dan Ricky pun hanya tersenyum.
Diam-diam Fariz pergi ke Bandung untuk bertemu dengan Farrah, adiknya. Saat itu mereka sempat ngobrol dan Fariz membicarakan soal Rina. Fariz begitu terkejut ketika mengetahui bahwa ternyata Farrah mengetahui bahwa anak Rina telah hilang dan menyembunyikan darinya. Farrah yang saat itu tak mungkin menghancurkan kebahagiaan Papanya melihat Fariz menikah. Fariz makin merasa bersalah dan ia tak akan bisa tenang sebelum ia bisa menemukan anaknya. Fariz pun segera menelepon Bram untuk mencari bayi yang lahir 15 tahun yang lalu pada tanggal 17 Januari dip anti asuhan Bandung.
Kapten team lawan merasa kesal pada Alex dan mengira semua hanyalah rencana Alex untuk menyingkirkan teamnya agar Alex dan sekolahnya bisa melawan SMU Tunas. Dari kejauhan terlihat salah satu teman Ricky yang mendengar. Ia segera melaporkan itu pada Ricky dan mengatakan bahwa kecelakaan dilapangan basket tadi adalah kecelakaan yang disengaja oleh Alex.
Akhir-akhir ini, setelah Fariz mengetahui bahwa yang menyanyikan lagu jingle iklannya dulu bersama Erwin adalah Rina, Fariz menjadi lebih sering mendengarkan lagu itu. Saat itu, ketika ia tengah mendengarkan lagu di iPodnya, ia mendapatkan telepon dari Bram, lalu ia meletakkan iPodnya. Disaat itu juga Nia datang. Fariz mengatakan pada Nia bahwa ia akan keluar sebentar dan saat pulang nanti ia akan mengajak Nia untuk dinner. Nia sangat senang mendengarnya. Saat Fariz sudah pergi, Rina melihat iPod yang sering didengarkan Fariz. Karena ia penasaran dengan lagu yang sering didengar Fariz, ia pun mendengarkan lagu yang ada di iPod itu. Nia begitu terkejut mengetahui Fariz selama ini suka sekali mendengarkan lagu jingle yang dinyanyikan Rina. Nia akan berbuat sesuatu.
Fariz menemui Bram. Bram menjelaskan bahwa ia telah menemukan 3 kandidat anak Rina yang dicari oleh Fariz. Dari ketiga anak tersebut, salah satunya adalah Nada. Tapi Bram sendiri belum bisa memastikan, karena seperti yang ia dan Fariz ketahui bahwa Nada adalah anak dari Jerry. Bram pun akan mencoba untuk mencari informasi lebih lanjut. Setelah mendengar penjelasan Bram, Fariz menelepon sekretarisnya untuk mengumpulkan informasi-informasi untuk adopsi anak.
Nia mendapatkan telepon dari sekretaris Fariz yang ia bayar untuk dijadikan mata-mata. Sekretaris itu mengabarkan bahwa Fariz berniat untuk mengadopsi Nada. Nia sangat kaget dan panic mendengar itu. Ia makin tidak mengerti dengan rencana Fariz sekarang. Kabar yang membuat Nia kaget tak hanya datang dari sekretaris Fariz saja, tapi juga dari Rasty yang mengatakan bahwa minggu depan akan diadakan pertemuan orangtua murid, dan Fariz diundang untk ke sekolah. Nia sendiri tak akan membiiarkan semua itu terjadi.
Nia menelepon Pak Rajasa yang awalnya basa basi mengucapkan selamat atas kemenangan team basket SMU Tunas. Nia juga mengatakan bahwa ia merasa bangga dengan team music yang diajarkan oleh Bu Rina bisa berkembang sampai saat ini. Oleh karena itu, Nia berniat memberikan beasiswa untuk Rina agar menempuh pendidikan di Prancis. Untuk membicarakan itu semua, Nia akan mengajak Pak Rajasa bertemu nanti.
Nada, Ricky serta anak music lain tengah berlatih menyanyikan lagu secara medley yang dilihat oleh Bu Rina. Saat itu mereka bermain sangat bagus dan membuat Bu Rina senang. Beberapa saat kemudian seorang guru datang dan mengatakan bahwa Bu Rina dipanggil oleh Pak Rajasa. Bu Rina pun menemui Pak Rajasa. Pak Rajasa yang saat itu akan menyampaikan kabar gembira untuk Bu Rina. Salah satu dewan sekolah yang sangat bangga dengan pencapaian Bu Rina yang berhasil membawa kelas music ke Final Festival bernyanyi, meminta Bu Rina untuk study banding di Prancis. Bu Rina yang mendengar pun merasa kaget dan bahagia.
Alex ke SMU Tunas dan melihat Vito tengah memasang foto mesra dirinya ketika bersama Rasty. Alex terlihat kesal dan meminta Rasty untuk segera menemuinya. Saat bertemu, Rasty terlihat ketus kepada Alex. Alex pun mengatakan bahwa tempo lalu, saat di café, Alex diam-diam telah mengambil handphonenya. Awalnya Rasty mengira itu hanyalah kebohongan Alex yang hanya ingin membuat dirinya kembali. Tapi Alex mengatakan tak butuh Rasty, ia hanya ingin Rasty tahu bahwa di handphonennya ada banyak foto-foto mesra dirinya ketika bersama Rasty. Rasty yang mendengar itu pun kaget dan segera pergi ke sekolah.
Nada melihat Vito tengah memasang poster-poster bergambar foto mesra Alex bersama Rasty. Nada pun segera meminta Vito untuk mencopot poster-poster itu lagi. Tapi Vito menolak, Vito ingin yang terjadi sama Nada dialami Rasty juga agar impas. Tapi Nada tak menginginkan itu. Ia merasa kasihan dengan Rasty. Nada tidak ingin Rasty malu dan dianggap jelek oleh semua teman-temannya. Vito masih tetap untuk tidak melepaskan poster-poster itu. Akhirnya Nada sendiri yang mencopot semua posternya. Setelah itu Nada pergi menemui Ricky. Nada menampakkan wajah yang tengah kesal pada Ricky. Ricky sendiri bingung dengan apa yang terjadi pada Nada. Beberapa saat kemudian mereka melihat Rasty datang dengan mobilnya. Saat keluar dari mobilnya, Rasty terlihat marah dan kesal memandang Nada.
Vito duduk terdiam. Ia masih terpikir kata-kata Nada yang tak setuju dengan yang dilakukannya dengan memasang poster-poster foto mesra Alex dan Rasty. Nada takkan pernah tahu, ia melakukan itu semua demi dirinya. Kalau Nada harus terus menjadi orang baik, Nada sendiri yang akan susah. Dari kejauhan Alex memandang Vito. Lalu datanglah Rasty. Sebelumnya ia meminta maaf pada Alex karena sudah salah paham, tapi ia berjanji akan membuat Vito menyesal telah membohonginya. Dia akan membuatVito dibenci Nada sebesar rasa cintanya pada Nada. Alex tersenyum sinis.
Ricky dan Vito berkumpul di warung Nada. Bang Teguh mengatakan bahwa ia telah menciptakan sebuah lagu yang nanti harus dinyanyikan oleh Nada, Vito dan juga Ricky. Jika nanti mereka datang lagi, Bang Teguh akan memberitahukan lagunya.
Beberapa saat ketika Nada, Vito dan Ricky sudah tak ada diwarung, Rasty datang mencari Bang Teguh. Ia mengatakan bahwa ia ingin bicara hanya dengan Bang Teguh. Ryan, Dodi dan Dondon yang penasaran dengan Rasty pun mengintip dari belakang. Rasty mengatakan bahwa ia ingin Bang Teguh melakukan sesuatu untuknya, jika tidak ia akan menghancurkan warungnya dari sekolah. Rasty ingin Bang Teguh menjadikan Nada sebagai cewek matre didepan Vito dan Ricky, entah itu pura-pura atau sungguhan sampai Vito dan Ricky menjadi benci terhadap Nada. Dengan pasti, Bang Teguh mengatakan bahwa ia tidak mu melakukan itu. Dengan pasti pula Rasty mengatakan bahwa Bang Teguh haru siap warungnya digusur malam itu juga. Rasty memberi waktu 24 jam untuk Bang Teguh berfikir. Lalu Rasty pergi. Bang Teguh tetap yakin ia tak akan meminta Nada melakukan itu. Dodi, Dondon dan Ryan datang. Mereka menanyakan lagi, apa Bang Teguh akan melakukan itu? Bang Teguh mengatakan dengan pasti ia takkan pernah melakukan itu. Itu berarti mereka harus pindah. Lalu Bang Teguh meminta Dodi, Ryan dan Dondon membongkar warungnya…

Episode 34

Senin, 21 Februari 2011
Nada Cinta episode 34

Sepulang dari kantornya, Fariz dikagetkan dengan Nia yang tiba-tiba berlutut dikakinya. Nia minta maaf atas semua yang ia lakukan. Ia hanya tidak ingin perkawinannya hancur dan harus kehilangan suaminya. Ia lakukan semua juga demi rumah tangga mereka dan juga Rasty. Namun Fariz ternyata tak marah dengan Nia. Fariz sendiri juga telah bersalah karena telah menikahi Nia tidak dengan sepenuh hatinya. Saat mereka tengah bicara, tiba-tiba terdengar suara keributan dari kamar Rasty. Ternyata Rasty yang tengah marah pada pembantunya karena merapikan lemarinya tanpa seizing darinya. Lalu Nia menemui Rasty. Nia justru memarahi Rasty karena seperti yang mereka ketahui ketika Rasty marah dengan orang lain, Papanya akan lebih marah dengan Rasty. Rasty merasa aneh melihat Mamanya yang sekarang membela Papanya. Dalam hati Nia mengatakan karena kali ini ia sudah mendapatkan cinta yang tulus dari Fariz. Beberapa saat kemudian, Nia mendapat surat dari Bu Susan.
Esoknya, sebelum Vito pergi ke sekolahnya, Papinya kembali berbuat yang aneh-aneh. Papinya memasukkan majalah dewasa ke dalam tas Vino. Beruntung Vito menyadari itu dan terlihat kesal dengan Papinya. Ia tahu itu rencana Papinya agar nanti Vito dimarahi guru dan Papi Vito bisa diundang ke sekolah dan pasti Papinya bisa bertemu dengan Bu Rina. Tapi Vito tak ingin itu terjadi.
Dijalan saat Nada akan kesekolah, dia bertemu dengan Ricky dan Vito, tapi Nada pergi meninggalkan mereka begitu saja. Tapi tiba-tiba Vito teriak kesakitan pada kakinya. Nada menghampiri Vito karena khawatir. Tapi ternyata Vito bohong dan mengatakan “aku sakit kalo kamu masih cuekin kita berdua…”. Nada mengatakan bahwa ia bukannnya ingin cuekin mereka bedua, dia hanya ingin sendiri dulu. Tapi Vito mengatakan bahwa sahabat itu harusnya bersama, bukan sendiri-sendiri. Nada hanya tersenyum terpaksa lalu pergi meninggalkan mereka. Saat Nada tengah berjalan, Ricky dan Vito menyanyikan sebuah lagu dengan gaya untuk menggoda Nada. Dan akhirnya Nada bisa tersenyum dan tertawa lagi bersama mereka sambil menyanyikan lagu itu. Bu Rina yang kejauhan melihat mereka kembali akrab pun turut senang. Setelah bernyanyi, Bu Rina menghampiri Nada, Ricky dan Vito. Bu Rina tahu Nada datang ke sekolah untuk mencari Ibunya, tapi Nada juga pasti butuh teman dan seharusnya Nada senang karena mempunyai sahabat yang sangat care, yaitu Ricky dan Vito. Sahabat adalah anugrah yang sangat indah dan harusnya Nada bangga punya sahabat seperti Ricky dan Vito.
Bu Susan bicara dengan Rasty. Bu Susan meminta Rasty untuk menjauhi Alex, karena Bu Susan tahu Rasty hanya pura-pura mencintai Alex hanya untuk menghancurkan Nada. Tapi sekarang Alex tak ada gunanya karena Bu Susan mempunyai ide yang bagus. Rasty sangat excited sekali dan ia sangat setuju dengan rencana Bu Susan.
Rasty dan teman-temannya tengah bersama Vito. Beberapa saat kemudian Rasty mendapat telepon dari Alex dan memintanya untuk menemui Alex. Rasty yang malas bertemu dengan Alex mengatakan bahwa ia sedang ada dikelas dan tidak memungkinkan untuk keluar karena sedang ribet. Alex pun mau mengerti. Selesai menelepon Rasty, Bimo datang. Bimo mengerti pasti Alex sedang mencari Rasty. Alex mengatakan bahwa ia tidak jadi bertemu Rasty karena Rasty sedang sibuk dikelas. Bimo yang mendengar pun tertawa terbahak-bahak. Ternyata semudah itu Alex dibohongi Rasty. Lalu Bimo menunjuk dimana Rasty berada yang ternyata tak jauh dari Alex. Alex melihat Rasty yang tengah asyik kumpul dengan Vito. Alex kesal. Ia berencana akan balas dendam dengan mengirimkan foto-foto mesranya saat bersama Rasty ke BBM Ricky. Alex menyadari bahwa kehadiran Vito sudah menghancurkan semuanya.
Ditoilet, diam-diam Ricky bicara dengan Vito. Ricky menunjukkan foto-foto mesra Rasty dengan Alex. Vito sangat senang melihatnya. Lalu ia meminta Ricky mengirimkan foto-foto itu kepadanya agar saat waktunya pas nanti, ia akan sebarkan semua foto itu.
Team basket, guru-guru beserta siswa siswi bersiap menuju tempat pertandingan basket. Pak Burhan mengatakan pada Pak Rajasa, ia yakin team nya akan menang nanti karena semua pemainnya dalam kondisi yang fit. Lalu Pak Rajasa mengingatkan pada Bu Susan agar Rasty jaga mulut saat pertandingan nanti. Bu Susan tampak sinis. Dalam hatinya mengatakan bahwa posisi Pak Rajasa disekolah tak lama lagi, karena nanti ia akan menggantikannya.
Alex bicara dengan kapten basket SMU Global Jakarta. Alex meminta kapten basket lawan untuk menjegal Ricky saat pertandingan nanti. Awalnya anak itu menolak, karena itu tidak fair dan berbahaya. Namun Alex terus memaksa. Jika ia mau melakukan itu, Alex dan teamnya akan mengalah dan membiarkan SMU Global menang. Akhirnya kapten basket SMU Global setuju.
Pertandingan basket dimulai. SMU Tunas bersorak untuk Ricky dan teamnya. Nada begitu semangat meneriaki Ricky. Terlihat juga Vito dan Rasty yang sangat akrab dan membuat Alex kesal. Diawal permainan, Ricky bermain sangat bagus dan mencetak banyak scor untuk temanya. Tabi dipertengahan, tiba-tiba kapten SMU lawan menjegal perut Ricky hingga terjatuh dan mengerang kesakitan pada angkel kakinya. Dari kejauhan terlihat Alex yang tersenyum melihat Ricky terjatuh. Vito yang melihat segera berlari dan berniat untuk menggantikan Ricky. Ricky dan yang lainnya tak percaya itu, karena bagaimana mungin Vito bisa bermain dengan kondisi kakinya yang berjalan saja sulit. Namun Vito yakin akan tetap main menggantikan Ricky.
Bu Susan terlihat sinis melihat Nada yang begitu care dengan Ricky. Lalu Bu Susan mengatakan pada Pak Rajasa agar ia menindak lanjuti masalah Nada yang masihdekat dengan Ricky maupun Vito. Lagi-lagi ak Rajasa tidak diberi pilihan hingga ia merasa terpojok. Apalagi Bu Susan yang juga mengtakan bahwa peraturan sekolah mereka sangat onggar dan seperti butuh pembaharuan. Tapi akhirnya Pak Rajasa angkat bicara dan mengatakan tuduhan Bu Susan adalah salah. Karena yang Nada tunjukkan pada Ricky bukanlah keromantisam tapi bentuk pedulinya pada Ricky yang sudah menjadi pahlawan untuk sekolahnya dan itu sama saja dengan bentuk cinta Nada pada sekolah. Menurut Pak Rajasa, Nada membawa dampak positif untuk sekolah mereka. Pak Rajasa juga yakin ketua yayasan juga pasti akan bangga pada Nada. Bu Susan terlihat malu dan kesal.
Pak Burhan juga pemain melakukan protes kepada wasit dan meminta team merek menang tanpa harus melanjutkan pertandingan. Namun menurut wasit mengeluarkan kapten team lawan dari pertandingan sudah cukup.
Mau tak mau Vito harus menggantikan Ricky, karena jika tidak sekolah mereka akan langsung kalah. Vito terlihat kesakitan saat memaksa membuka gipsnya tapi ia akan terus berusaha agar dapat menggantikan Ricky. Vito bergabung dengan teman-teman team basket. Vito terlihat kesulitan saat berjalan. Alex yang melihat hanya tersenyum. Lalu ia melemparkan bola pada Vito. Saat Vito akan menangkapnya, Vito justru terjatuh. Alex, dkk juga anak SMU Pembangunan pun menyoraki Vito.






Episode 33

Senin, 21 Februari 2011
Nada Cinta episode 33







Sepulang Fariz kerumahnya, Ia segera menyeret Nia yang berniat akan pergi. Fariz marah besar. Kini ia tahu, Nia lah yang menjadi dalang dari semua masalah yang ada. Nia hanya mengatakan itu semua ia lakukan sebagai seorang istri yang akan melindungi suami yang ia cintai. Fariz tak menyangka Nia melakukan semuanya sejauh itu. Selama 15 tahun Fariz mencoba untuk menutupi semuanya demi rumah tangga mereka, tapi Nia justru mengungkitnya lagi. Fariz pun curiga Nia ada dibalik penculikkan anak Rina 15 tahun yang lalu…
Nia memberikan penjelasan pada Fariz. Ia mengatakan bahwa ia sama sekali tidak ada hubungan dengan hilangnya anak Rina. Nia pun menjelaskan mengapa ia tak menginginkan Rina mengadopsi Nada. Nia membohongi Fariz dengan mengatakan bahwa sebenarnya Nada adalah anak haram dari Jerry dengan wanita lain, sehingga ia tak ingin Rina mengadopsi anaknya Jerry. Sebab itu pula Jerry sering sekali mengunjungi panti asuhan Nada di Bandung. Fariz tidak bisa sepenuhnya mempercayai kata-kata Nia. Lalu Fariz menemui Bram. Bram sampai saat ini masih sulit melacak lebih lanjut. Namun Bram bisa jamin Nada bukanlah anak Rina. Bicara soal Rina, Bram menceritakan masa lalu Rina. Rina hamil sebelum ia menikah dan tinggal oleh laki-laki yang dicintainya. Dan setelah itu, rina tak terlihat menjalin hubungan dengan laki-laki lain karena Rina bukanlah wanita yang mudah jatuh cinta. Sampai sekarang yang ia ketahui Erwin yang terlihat mencintai Rina. Fariz terkejut mendengar itu. Ia mulai berfikir bahwa anak yang dikandung Rina adalah anaknya.
Fariz menemui Jerry untuk menjelaskan semuanya. Namun Jerry hanya terdiam dan mengatakan bahwa Rina adalah wanita yang hamil diluar nikah dan mungkin sudah begitu banyak laki-laki yang ia tiduri. Mendengar wanita yang dulu pernah dicintainya dihina oleh Jerry, Fariz langsung menampar Jerry dan meminta ia pergi dari rumah dan jangan pernah kembali ke rumahnya. Jerry tersenyum sinis.
Di sekolah tengah diadakan ulangan praktek Kimia. Saat Rasty tengah mengerjakan, tiba-tiba cairan kimia itu tumpah ke kertas ulangannya dan menjadi basah juga rusak. Vito dan Ricky saling pandang. Lalu Vito memberikan kertas ulangannya pada Rasty dan tukar dengan kertas Rasty yang basah. rasty ada rasa tak enak, tapi Vito memaksanya. Lalu Vito berdiri dan sengaja menumpahkan cairan kimia ke kertasnya di depan guru dan seolah-seolah itu kecelakaan. Dengan begitu Vito diberi waktu lebih oleh guru Kimia untuk mengerjakan soal ulangan.
Setelah ulangan, Rasty menunggu Vito didepan kelas. Saat Vito keluar, Rasty mengucapkan terima kasih pada Vito karena sudah membantunya karena selama 2 kali Rasty telah gagal melakukan praktek kimia, kalau sampai sekarang ia gagal lagi, orang tuanya bisa dipanggil. Vito santai saja dan ia mengatakan semua yang ia lakukan demi pertemanan mereka. Rasty hanya tersenyum sinis. Ia tahu Vito hanya pura-pura.
Saat jam istirahat, Siska mengajak Nada untuk makan di kantin, tapi Nada menolak karena ia membawa bekal dari rumah. Rasty yang mendengar pun tertawa dengan teman-temannya, karena jaman seperti ini masih saja ada yang membawa bekal dari rumah. Mendengar ledekan Rasty, Nada dan Ricky hanya diam saja.
Rasty membawa Vito untuk bertemu dengan Alex dan kawan-kawan didepan sekolah. Sebenarnya Vito sendiri malas untuk bertemu dengan Alex, tapi ia mencoba untuk tenang dan bersikap friendly. Alex pun berwajah kesal jika harus melihat Vito, karena ia sudah menjadi pengkhianat.
Dari kelas, Nada dan Ricky mengintip Vito yang tengah bersama Rasty, Alex and the gank. Nada merasa kasihan jika Vito harus dekat dengan Alex dan teman-temannya. Ia tahu sendiri bagaimana sifat Alex dan teman-temannya itu. Tapi Ricky sendiri yakin kalau Vito bisa jaga dirinya dan ada untungnya juga Vito tidak dengan mereka karena suasana menjadi lebih tenang. Nada justru berbeda pendapat dengan Ricky. Menurut Nada, Vito adalah anak yang menyenangkan dan membuat suasana menjadi ramai. Nada yakin Ricky merasa itu, tapi malu untuk mengakuinya. Ricky pun mencoba untuk meledek Nada yang sebenarnya sedang kangen dengan Vito, tapi malu mengakuinya, seperti Ricky. Nada yang merasa diledek lalu mengejar Ricky, sedangkan Ricky berlari menuju koridor sekolah. Di koridor mereka masih kejar-kejaran dan tanpa mereka sadari dari kejauhan Bu Susan tengah memperhatikan mereka. Lalu Bu Susan memanggil Pak Burhan yang tengah berjalan dibelakangnya. Bu Susan memperlihatkan pemandangan keasyikan Nada dan Ricky yang tengah bercanda di koridor dan mengatakan, “ada anak TK sekolah di SMA…”. Pak Burhan yang melihatpun menjadi kesal.
Ricky mengumpat dibalik tembok. Beberapa saat kemudian Pak Burhan muncul dari balik badannya. Pak Burhan pun mengatakan tak seharusnya Ricky ada disitu dijam latihan basket dan meminta Ricky untuk cepat ganti baju dan menuju lapangan basket. Ricky sebenarnya ingin bicara dahulu dengan Nada yang masih bingung mencarinya, namun ia tak diberi waktu oleh Pak Burhan. Terpaksa Ricky meninggalkan Nada yang masih kebingungan mencarinya. Nada yang sudah lama mencari Ricky pun mulain kesal. Nada dipanggil oleh Bu Susan. Bu Susan begitu serius memandangnya. Dengan nada yang keras, Bu Susan mengatakan bahwa ia curiga dengan kedatangan Nada ke sekolah bukan untuk mencari Ibunya tapi hanya untuk mencari simpati dari semua murid dan untuk menggaet laki-laki kaya di sekolah. Nada yang mendengar perkataan kasar dari Bu Susan pun menangis. Bu Rina terkejut melihat Bu Susan yang tak seharusnya bicara sekasar itu pada Nada. Seorang guru yang seharusnya bisa menyikapi itu lebih bijaksana. Lalu Bu Susan meminta Nada kembali ke kelasnya.
Bel masuk sudah berbunyi, tapi Rasty masih asyik ngobrol dengan Alex dan teman-temannya. Bu Rina mendatangi ruang Pak Rajasa. Bu Rina ingin mengatakan kekesalannya terhadap peraturan di sekolah ini pada Pak Rajasa. Rasty yang ia lihat masih berkeliaran dijam pelajaran bersama siswa sekolah lain malah didiamkan tanpa ada satu pun guru yang berani menegurnya, terutama Bu Susan. Sedangkan Nada yang hanya berlari-larian di koridor sekolah justru dimarahi dengan kata-kata yang tak sepantasnya diucapkan oleh seorang guru seperti Bu Susan. Sebesar itu kah kekuasaan anak orang kaya disekolah itu dan serendah itu kah nasib anak beasiswa yang sekolah di SMU Tunas. Bu Rina tak mengerti, sekolah macam apa yang ia ajar saat ini.
Vito melewati ruang music. Ia melihat Nada yang tengah duduk dan menangis sendirian. Vito ingin menghampiri Nada, tapi tak mungkin karena ia tengah bersama Rasty. Lalu Vito mengirim pesan singkat pada Ricky yang saat itu tengah dilapangan dan bersiap untuk latihan basket. Mendapat pesan Nada tengah menangis, Ricky segera meninggalkan lapangan. Setelah Ricky pergi, Pak Burhan datang. Pak Burhan terlihat kesal karena Ricky cabut begitu saja.
Bu Rina akan mengambil minum. Tapi tiba-tiba Bu Susan datang dan menyela mendahului Bu Rina. Bu Rina pun hanya menghela nafas dan memaklumi Bu Susan. Beberapa saat kemudian cleaning service, Pak Ucup, datang untuk memanggil Bu Susan karena mendapat panggilan dari Pak Rajasa.
Pak Rajasa mengingatkan Bu Susan untuk memperhatikan siswa dan siswi dalam pertandingan basket besok. Ia tak ingin kejadian waktu lalu terjadi lagi, terutama untuk Rasty agar tidak bersorak untuk team lawan. Kalau hal itu masih terjadi, Pak Rajasa akan panggil Pak Fariz agar ia tahu bagaimana sikap anaknya di sekolah. Bu Susan yang mendengar terlihat geram terhadap sikap Pak Rajasa.
Ricky menemui Nada yang tengah menangis. Ricky yakin ada seseorang yang menghina Nada hingga ia menangis. Nada hanya menangis dan terdiam. Ketika ia akan bicara, ia teringat dengan kata-kata Bu Susan. Akhirnya ia memilih menghindar dari Ricky dan pergi begitu saja.
Sampai saat pulang sekolah, Nada masih menghindar dari Ricky. Vito menanyakan ada apa dengan Nada pada Ricky, tapi Ricky sendiri pun tak tahu.
Ricky mengejar Nada dengan mobilnya. Ricky ingin Nada menjelaskan apa yang terjadi dengannya. Namun Nada mengatakan tidak ada apa-apa. Lalu Ricky mengajak Nada untuk ia antarkan pulang, tapi Nada menolak. Mulai saat itu, Nada mengatakan bahwa ia tak ingin diantar jemput lagi oleh siapapun. Ia bisa melakukan semua sendiri seperti ia awal masuk sekolah. Lalu Nada meninggalkan Ricky yang saat itu masih bingung dengan sikap Nada.
Rasty membawa Vito ke café untuk kumpul dengan Alex dan teman-temannya. Namun mereka datang telat dan Alex yang kesal mengatakan bahwa Vito itu lelet. Vito yang mendengar hanya tertawa. Dia membalikkan kata-kata Alex. Ia mengatakan justru Alex lah yang lelet Karena masalahnya dengan Ricky sampai saat ini masih belum beres juga. Rasty yang mendengar kata-kata Vito pun tertawa. Alex yang mendengar pun menjadi kesal, apalagi Rasty justru mentertawakannya. Karena Vito tak ada urusan di café, akhirnya ia memilih untuk pulang. Saat Rasty, Alex dan teman-temannya tengah ngobrol, Rasty mendapat telepon dari Vito. Cukup lama mereka berbincang tentang Alex yang membuat Rasty tertawa karena banyolan Vito. Alex semakin panas. Setelah Rasty selesai bicara dengan Vito, Alex terlihat marah pada Rasty. Rasty yang kesal karena Alex sejak tadi marah dengannya pun memilih untuk pulang.
Vito menemui Nada dirumahnya. Vito ingin tahu apa yang terjadi dengan Nada karena menghindar dari Ricky dan darinya. Nada menjelaskan ia hanya ingin sendiri dan mulai saat itu ia ingin Ricky dan Vito menjauhinya dan tak perlu mengantar jemput dirinya. Vito yang mendengar pun terkejut dan tak bisa berbuat apa-apa.
Jerry tak habis fikir Nia bisa sejauh itu mengarang tentang dirinya yang merupakan ayah dari Nada. Kini posisi Jerry semakin terjepit didepan Fariz dan lagi Nada yang harus ia akui sebagai anaknya. Nia sendiri bingung harus berbuat apa, sedangkan ia sendiri sudah mulai diujung tanduk, karena Fariz sudah bertemu dengan Rina.
Fariz mendatangi rumah Rina. Namun ia hanya bisa melihat Rina yang tengah bersama Erwin dari kejauhan. Ia tak menyangka Rina adalah orang yang selama ini Erwin bicarakan dengannya dan lagi Rina adalah guru di sekolah miliknya. Dan ternyata Rina telah melahirkan anaknya 15tahun yang lalu dan anaknya hilang karena di culik. Segitu besar penderitaan Rina dan sampai sekarang Rina tak pernah menyerah untuk mencari anaknya. Fariz merasa sedih melihat itu. Melihat Rina yang harus menderita tanpa dirinya. Fariz pun rela jika Rina akan membalas semua padanya dan ia akan minta maaf meskipun harus berlutut dihdapan Rina.
Susan menulis surat untuk Nia. Ia ingin Nia mengerti jika nanti Susan berbuat tak seperti biasanya pada Rasty, karena Pak Rajasa telah memberi peringatakan padanya. Ia melakukan itu juga agar Pak Fariz tak tahu semua rahasia mereka. Selama 5 tahun Susan mengabdi pada sekolah itu. Hanya sekolah itu yang bisa membuatnya tenang dan menghindar dari masalah-masalah di masa lalunya.
Ricky dan Vito cerita dengan keanehan Nada pada Bu Rina. Padahal mereka minta Nada pura-pura menjauhi mereka, tapi Nada malah benar-benar menjauhi mereka. Bu Rina pun bercerita bahwa Nada siang tadi dibentak oleh Bu Susan dan menyindirnya tentang kedekatannya dengan Ricky dan Vito. Bu Rina mengatakan bahwa Nada hanya shock dan Nada pasti akan kembali lagi. Vito sebenarnya ingin memberi Bu Susan pelajaran, tapi Ricky menolak karena bagaimanapun juga Bu Susan masih menjadi guru mereka.
Sepulang dari kantornya, Fariz dikagetkan dengan Nia yang tiba-tiba berlutut dikakinya. Nia minta maaf atas semua yang ia lakukan. Ia hanya tidak ingin perkawinannya hancur dan harus kehilangan suaminya. Ia lakukan semua juga demi rumah tangga mereka dan juga Rasty. Namun Fariz ternyata tak marah dengan Nia. Fariz sendiri juga telah bersalah karena telah menikahi Nia tidak dengan sepenuh hatinya.