TV

Kuis Nada Cinta

Kuis Nada Cinta Facebook

Ikutan yuk!!!
  1. Apa yg diambil ricky cs di apartementnya martin?

  2. Sepatu
    Tas
    Baju

  3. Siapa yg mencampurkan obat ke dalm mnuman rasti?

  4. leha
    Rahmat
    Alex

  5. siapa yg menolong flora waktu flora jatuh dari tangga ?

  6. siska
    bimo
    Vito

  7. Siapa yg menculik nada?

  8. alex
    Vito
    Martin

  9. Siapa ibu dari Martin ?

  10. Rina
    Susan
    Nia

  11. siapa yang mempunyai ide buat nyulik nada ?

  12. Ricky
    Vito
    Rasti

  13. Nyanyi lagu apakah nada saat ulang tahunya siska ?

  14. Takkan Terpisah
    I Need You
    Sedihku sedih

  15. Siapa yg berdansa dgn rasty , saat rasty hilang ingatan semetara??

  16. Ricky
    Martin
    Alex

  17. siapa yg menakut-nakuti bimo pakai pocong2an saat ada di fakultas kedokteran?

  18. Ricky
    Vito
    Lucky

  19. Siapakah Nama dokter yg bersekongkol dengan Alex?

  20. Andre
    Lukman
    Santoso

Nilai Tertinggi : 100

suka

Sabtu, 19 Februari 2011

Episode 28

Rabu, 16 Februari 2011
Nada Cinta Episode 28

Vito mengantarkan Nada kerumahnya. Didepan rumah, Vito sempat mengatakan dengan Nada bercanda bahwa ia menyukai Nada dan ia pun yakin bahwa Nada juga menyukainya, karena semua keinginan Vito tak pernah ditolak Nada. Nada tampak tak mengerti apa yang Vito maksud. Lalu ia ingin Vito mengulangi kata-katanya, namun Vito tak mau. Ia ingin Nada penasaran dan terus memikirkan kata-kata Vito tadi. Vito hanya mengatakan suatu saat nanti Nada akan sadar bahwa lelaki yang ada dihatinya hanya Vito. Nada menyambut kata-kata Vito hanya dengan senyuman. Lalu masuk rumahnya. Vito berfikir, Nada mungkin mengira kata-katanya hanya sebuah nada bercandaan, tapi ia serius, ia jatuh cinta dengan Nada.
Fariz membayar 2 wanita untuk mengerjai Gustav. Saat Gustav tengah mabuk berat, 2 wanita bayaran itu membawa Gustav kerumah Fariz. Gustav menyadari itu ketika ia sudah berada dirumah Fariz dan bertemu Fariz. Fariz pun menanyakan tentang hubungan Gustav dengan istrinya. Gustav panic dan ketakutan. Beberapa saat kemudian Nia dan Jerry datang. Mereka bingung dengan kehadiran Gustav. Nia tampak panic dan takut melihat keakraban yang terjadi antara Fariz dan Gustav yang saat itu sebenarnya hanya pura-pura. Fariz pun mengatakan bahwa ia berencana akan menyatukan perusahaan dari Gustav dengan perusahaannya. Nia sangat terkejut. Nia mengatakan bahwa ia sangat tidak setuju.
Vito tengan melamun didepan rumahnya. Lalu Papinya datang. Vito pun bercerita tentang pernyataannya pada Nada siang tadi. Vito pesimis Nada akan menerimanya. Tapi Papinya terus menyemangati Vito agar optimis dan jangan pernah menyerah. Papinya mengibaratkan berat hati seseorang hanya sekitar 100gram, itu jelas sangat ringan. Vito tak mungkin tidak bisa merebut hati yang hanya 100gram itu. Mendapat support dari Papinya, Vito menjadi lebih percaya diri. Namun lagi lagi, Papinya mencampuradukkan cerita Vito dengan Bu Rina, membuat Vito malas untuk membahasnya. Papinya un membujuk Vito untuk mendekatkan dirinya dengan Bu Rina. Namun Vito tak mau, karena dia malu. Beban Papinya lebih berat, harus merebut hati Bu Rina yang pasti lebih berat dari hati Nada.
Gustav keluar dari rumah Fariz. Ketika ia akan memasuki mobilnya, Gustav dihalangi oleh Jerry. Jerry menanyakan pada Gustav apa yang terjadi sebenarnya. Bagaimana mungkin Fariz bisa berteman dengan Gustav, saingan bisnisnya. Dari kejauhan, Fariz mengintip pembicaraan Jerry dan Gustav. Dari balik jendela pula Nia melihat Fariz yang tengah mengintip Jerry dan Gustav. Mengetahui yang dilakukan Jerry akan menyudutkan mereka dimata Fariz, Nia segera menelepon Jerry. Tanpa Nia sadari, dari balik badannya berdiri Fariz yang tengah memegang handphone milik Jerry. Nia yang menyadari itu tampak gugup dan salah tingkah didepan Fariz. Fariz mengatakan bahwa ia tak mungkin sungguh-sungguh bekerja sama dengan Gustav. Ia menjadikan Gustav hanya sebagai pancingan sampai ia tahu siapa orang dibalik kehancuran persahabatannya dengan Erwin. Fariz pun meminta Nia untuk tenang saja selama ia tidak terlibat. Dari semua yang dikatakan Fariz, Nia sadar bahwa Fariz tengah menyindirnya.
Vito berdiri diatas gedung. Dibawah telah berdiri Ricky dan teman-teman dan juga Nada. Vito mengancam akan bunuh diri jika Nada tak menerima cintanya. Nada terlihat panic, sedangkan Ricky hanya tertawa karena ia yakin Vito hanya main-main dan menyebutnya sebagai ABL (ABG Lebay). Vito makin nekat dan mendekat bibir gedung. Nada tak ingin terjadi apa-apa pada Vito ditambah teriakan semua orang yang minta Nada menerima cinta Vito, akhirnya Nada mengatakan bahwa Nada menerima Vito. Semua bersorak. Vito turun dari gedung dan segera memeluk Nada. Ricky terdiam melihat Nada dipeluk Vito. Ternyata itu semua hanya mimpi Ricky. Ka Arga dan Ka Ryanti yang mendengar Ricky mimpi dan memanggil nama Nada pun yakin bahwa sebenarnya Ricky ada cinta untuk Nada. Ka Arga mengatakan, kalau memang Ricky cinta pada Nada, katakana cinta. Akui sebelum semu terlambat.
Vito akan memasuki mobilnya. Beberapa saat kemudian Papinya datang dan memberikan sebuah syal berwarna pink. Untuk apa? Papi Vito meminta Vito memberikan syal itu untuk Nada, pasti ia senang.
Vito datang kerumah Nada untuk menjemputnya, tapi Dodi mengatakan bahwa Nada sudah pergi dijemput Ricky. Vito terlihat kesal.
Nada menuju sekolah bersama Ricky dengan motornya. Nada tampak bahagia dan memegang erat-erat pinggang Ricky saat diboncengi dengan motor sport Ricky. Sebelum ke sekolah, Ricky mengajak Nada makan dipinggir jalan. Sebelum makan, Ricky bercerita pada Nada bahwa ia bukan tipe orang yang pilih-pilih tempat makan. Ia bisa makan di resto atau pun warung pinggiran jalan, asal ia suka makanannya. Nada pun tersenyum memandang Ricky.
Bu Susan bersama team cheers membuka stand di depan sekolah untuk menggalang dana. Pak Rajasa datang dan bicara dengan Bu Susan. Ia suka dengan yang dilakukan Bu Susan dengan muridnya. Bu Susan tersenyum. Ia mengatakan bahwa tak hanya kelas music saja yang bisa beramal, tapi kelasnya juga bisa. Bu Susan juga mengatakan bahwa itu semua terlaksana berkat ide dari Rasty. Bu Susan dan Rasty tenga menyusun rencana baru untuk membuat nama Rasty baik didepan Pak Rajasa, dengan begitu saat terjadi sesuatu Rasty tak mungkin disalahkan.
Vito sampai disekolah. Dari kejauhan ia melihat Nada yang juga baru sampai disekolah bersama Ricky. Mereka tampak akrab. Vito sangat kesal melihat itu.
Rina akan pergi ke sekolah. Ia sempat melihat Erwin tengah mencuci mobilnya, namun Rina diam saja dan segera masuk taxi. Dalam perjalanan, ia mulai kepikiran Erwin. Ia menyadari bahwa karena masalah kemarin, hubungannya dengan Erwin menjadi jauh. Tapi Rina berfikir, bagaimana kalau dugaan Erwin ternyata salah?
Sesampainya Bu Rina disekolah, Nada menemui Bu Rina. Nada mengucapkan terima kasih untuk Bu Rina atas handphone yang Bu Rina berikan. Nada juga menceritakan bahwa kemarin siang ia sempat menelepon Bu Rina, tapi karena signalnya tidak bagus lalu ia matikan. Rina kembali kepikiran dengan si penelepon yang dikiranya anaknya itu.
Ricky tengah berjalan. Vito datang dan menghadang Ricky. Dengan wajah serius Vito mengatakan pada Ricky untuk menjaga omongannya. Ricky tampak bingung. Vito menjelaskan, bahwa kemarin-kemarin sebelum ia mendekati Nada, Vito sudah izin pada Ricky untuk mendekati Nada dan Ricky tak masalah dengan itu karena menganggap Nada sebagai sahabat. Vito juga kesal dengan Ricky yang menjemput Nada, karena sebelumnya Vito sudah mengingatkan bahwa ia akan antar-jemput Nada. Menanggapi pernyataan Vito, Ricky hanya tersenyum dan mengatakan ia menjemput Nada hanya kebetulan. Vito meminta saat Valentine’s Day nanti Ricky tak merusak acaranya dengan Nada. Vito mengeluarkan handphonenya. Lalu Ricky melihat ada syal, Vito mengatakan bahwa syal itu untuk Nada.
Rina masih kepikiran dengan kata-kata Nada pagi tadi yang mengatakan bahwa kemarin siang ia menelepon kerumah Bu Rina. Ditambah lagi kata-kata Erwin yang mengatakan bahwa kemarin hanya jebakan untuk Rina agar ia pulang dari acara itu yang sebenarnya ada rahasia yang hamper terbongkar. Rina segera menelepon Erwin. Rina pun mengatakan bahwa ia minta maaf soal kemarin. Erwin degan senang hati menerima permintaan maaf dari Rina. Lalu Erwin mengajak Rina untuk jalan nanti malam. Rina menerimanya.
Fariz tengah kedatangan tamu, Bram, orang suruhan Fariz untuk mencari mencaritahu tentang Nia, Susan dan Jerry. Ketika Fariz tengah bicara dengan Bram, Nia mendengar dari balik pintu.
Nada dan Siska tengah bermain permainan panah di stand. Beberapa saat kemudian Ricky datang. Ricky akan membantu Nada untuk mendapatkan hadiah syal yang Nada inginkan. Ricky pun melemparkan panah dan panah tepat pada sasaran. Ricky akhirnya mendapatkan syal. Lalu syal itu ia pakaikan untuk Nada.
Nada tengah berada ditoilet. Ia senang sekali dengan syal yang diberikan oleh Ricky. Beberapa sat kemudian Rasty bersama Via dan Sandra datang. Mereka mentertawakan syal yang dipakai oleh Nada. Rasty mengambil syal itu lalu ia lemparkan. Saat syal itu jatuh ke lantai, Rasty akan menginjak syal itu, namun gagal karena kedatangan Siska. Lalu Rasty dan kawan-kawan pergi. Saat Rasty dkk pergi, Nada mengambil syal yang ada dilantai. Siska mengatakan bahwa Rasty dkk adalah orang yang tak punya hati. Padahal, mereka orang punya segalanya. Tapi satu yang mereka tak punya dari Nada, mereka tak punya ketulusan hati seperti Nada.
Nada keluar dari toilet. Nada bertemu dengan Vito. Vito menanyakan tentang syal yang dipakai Nada. Nada mengatakan bahwa syal yang dipakai adalah pemberian dari Ricky. Vito yang mendengar pun tampak kesal. Beberapa saat kemudian Ricky datang. Ricky mengatakan, daripada syal Vito tidak ada yang memakai, lebih baik dia yang pakai. Nada dan Ricky tersenyum. Vito menampakkan wajah kesal.










*Bersambung*