TV

Kuis Nada Cinta

Kuis Nada Cinta Facebook

Ikutan yuk!!!
  1. Apa yg diambil ricky cs di apartementnya martin?

  2. Sepatu
    Tas
    Baju

  3. Siapa yg mencampurkan obat ke dalm mnuman rasti?

  4. leha
    Rahmat
    Alex

  5. siapa yg menolong flora waktu flora jatuh dari tangga ?

  6. siska
    bimo
    Vito

  7. Siapa yg menculik nada?

  8. alex
    Vito
    Martin

  9. Siapa ibu dari Martin ?

  10. Rina
    Susan
    Nia

  11. siapa yang mempunyai ide buat nyulik nada ?

  12. Ricky
    Vito
    Rasti

  13. Nyanyi lagu apakah nada saat ulang tahunya siska ?

  14. Takkan Terpisah
    I Need You
    Sedihku sedih

  15. Siapa yg berdansa dgn rasty , saat rasty hilang ingatan semetara??

  16. Ricky
    Martin
    Alex

  17. siapa yg menakut-nakuti bimo pakai pocong2an saat ada di fakultas kedokteran?

  18. Ricky
    Vito
    Lucky

  19. Siapakah Nama dokter yg bersekongkol dengan Alex?

  20. Andre
    Lukman
    Santoso

Nilai Tertinggi : 100

suka

Sabtu, 19 Februari 2011

Episode 32

Jumat, 18 Februari 2011
Nada Cinta Episode 32

Rasty memberikan handycam pada Sandra dan Via. Rasty meminta mereka untuk merekam semua kegiatan yang dilakukan Nada juga Vito dan Ricky.
Setelah memainkan piano, Bu Rina mengatakan pada Nada untuk tidak membiarkan semua orang mengintimidasi Nada. Jangan pernah menangis dihadapan orang. Nada harus kuat. Karena ketika mereka melihat Nada menangis, mereka akan menganggap Nada sebagi oarng yang lemah dan bukan simpatik kepada Nada. Yang dialami Nada, itu juga yang dialami Bu Rina. Ia tidak bisa mempertahankan apa yang ia punya, tapi ia harus bisa bertahan dari apapun.
Nia terus mengikuti kemana arah mobil Jerry pergi, begitu juga dengan Fariz yang mengikuti Nia. Jerry akan pergi sebelum Nia mengacaukan semuanya karena pasti akan menyudutkan posisinya demia posisi Nia sendiri. Saat Fariz tengah mengejar mereka, tiba-tiba ia terjebak dengan traffic light yang membuatnya kehilangan jejak Nia. Fariz segera menelepon Bram untuk melacak posisi Nia dan Jerry.
Bu Rina dipanggil oleh Pak Rajasa. Pak Rajasa ingin Bu Rina memaklumi apapun yang ia lakukan. Pak Rajasa menjelaskan bahwa nanti pengurus sekolah akan datang mengunjungi sekolah mereka. Dan itu akan menjadi kesempatan Bu Susan untuk menjadikan dirinya sebagai kepala sekolah. Pak Rajasa tahu Bu Susan sangat mengincar posisi itu. Bu Susan suka sekali memanipulasi anak-anak. Bu Susan adalah manipulator ulung. Selama ini Bu Susan selalu menyudutkan Pak Rajasa dan tidak bisa memberinya pilihan. Dalam rangka kedatangan dewan sekolah nanti, Pak Rajasa akan membuat bahan presentasi tentang visi dan misi sekolah, dan untuk itu Pak Rajasa meminta bantuan Bu Rina. Bu Rina mengerti dan dengan senang hati akan membantunya. Bu Rina juga yakin Pak Rajasa kepala sekolah yang baik dan akan bertahan.
Vito melihat Via dan Sandra yang tengah merekam. Vito mendatangi Nada. Ia mengatakan bahwa poster itu tidak dibuat-buat. Ia menanyakan ada hubungan apa antara Nada dan Ricky. Nada yang kesal segera menampar Vito. Rekaman itu lalu Sandra dan Via berikan pada Rasty. Rasty tertawa puas. Kini ia tahu hubungan antara Nada dan Vito telah hancur.
Rasty menemui Vito yang tengah bermain basket. Ia mengatakan semua yang dilakukan Vito demi Nada sampai keluar dari genk Alex dan sampai tulang kakinya patah itu sia-sia. Oleh karena itu, Rasty akan bantu Vito kembali ke genk Alex, tapi Vito menolak. Cuma orang buta yang mengatakan bahwa Alex itu baik. Diluar itu, Rasty ingin mengajak Vito untuk kerjasama menghancurkan Nada dan Ricky, dan Vito setuju. Dari kejauhan, Bimo dan kawan-kawan melihat itu. Mereka tak percaya Vito semudah itu dibujuk Rasty.
Guru-guru tengah ngobrol. Bu Clara menyayangkan persahabatan Vito, Nada dan Ricky yang harus pecah. Bu Maria mengatakan semua karena masalah cinta. Pak Burhan pun mengatakan bahwa dirinyalah yang paling rugi di kasus ini, karena team basketnya akan semakin kacau. Bu Susa mengatakan bahwa sumber masalah disekolah mereka adalah Nada. Bu Susan menyindir Bu Rina yang selalu pertahankan anak pengacau seperti Nada. Bu Rina angkat bicara. Bu Rina tahu apa yang ia lakukan. Yang pasti ia yak akan mendidik muridnya seperti Bu Susan mendidik Rasty. Karena Nada berbeda dengan Rasty.
Diperpustakaan, terlihat Nada yang akan duduk. Tapi tak ada seorang pun yang mau dekat dengan Nada. Sampai saat perpustakaan telah sepi, Ricky dan Vito mendekati Nada. Lalu Vito menanyakan bagaimana dengan acting yang sudah Nada lakukan. Nada mengatakan bahwa ia merasa tak nyaman jika harus berpura-pura musuhan dengan Ricky dan Vito. Vito kaget dengan yang dikatakan Nada. Setelah Nada menamparnya sekarang Nada baru sadar kalau ia tidak nyaman. Padahal pipinya sudah menjadi korban tamparan Nada yang sangat keras. Nada dan Ricky yang mendengar hanya tertawa. Bu Rina yang berada di perpustakaan melihat Nada, Ricky dan Vito yang terlihat akrab. Sekarang ia menyadari bahwa mereka bertiga hanya berpura-pura musuhan. Bu Rina sangat bersyukur dengan itu. Padahal saat itu posisi yang paling menderita adalah Vito, sudah ditampar Nada, malah harus dekat dengan Rasty. Saat mereka sedang bicara, Ricky menyadari bahwa Bu Susan sedang melihat mereka. Lalu Ricky dan Vito pergi meninggalkan Nada.
Ricky tengah bicara dengan Vito. Ricky tahu kalau Vito merasa tersiksa karena harus menjauhi Nada dan dekat dengan Rasty. Kalau memang Vito ingin menyudahi semuanya, Ricky rela. Tapi Vito tak ingin semua itu terjadi. Demi Nada, ia akan lakukan semuanya. Karena Vito juga tahu, Nada juga pasti akan lakukan semuanya demi Ricky. Ricky menyangkal, Nada melakukan semua pasti demi Ibunya. Vito heran, sampai sekarang Ricky masih belum juga mau mengakui kalau dia memang suka sama Nada. Vito rasa Ricky hanya tidak bisa menerima kenyataan kalau dia memang suka Nada. Tapi apapun itu, mereka akan tetap menjadi sahabat. “Best Friend Forever”. Tanpa mereka sadari, perbincangan mereka terekam oleh kamera.
Rasty yang melihat hasil rekaman itu sangat kesal dan merasa tertipu oleh Vito. Tapi Bu Susan ingin Rasty terus berpura-pura percaya dengan Vito. Sampai nanti Rasty letakkan 1 bom diantara mereka dan mereka semua pasti akan terkena ledakan tersebut dan hancur. Rasty tersenyum sinis.
Rina dalam perjalanan pulang bersama Erwin. Rina menceritakan semua yang terjadi disekolah. Dan Rina juga lega karena ternyata permusuhan Nada, Ricky dan Vito adalah rencana mereka dan aslinya mereka masih berteman. Erwin sendiri juga ikut lega melihatnya. Sebelum pulang, Erwin mengajak Rina untuk makan. Tapi beberapa saat kemudian Erwin mendapat telepon dari Pak Fahmi dan mengajaknya untuk ketemuan karena ada hal penting. Erwin terlihat kesal, karena bossnya pasti menggagalkan rencananya. Sedangkan Rina hanya tersenyum.
Dalam perjalanan, Fariz melihat Rina yang tengah berada disebuah warung bersama Erwin. Sekarang ia menyadari orang yang disukai oleh Erwin ternyata Rina. Jadi Rina adalah guru music di SMU Tunas itu dan cerita anaknya yang hilang 15 tahun yang itu berarti adalah anaknya. Fariz sangat kaget. Untuk menenangkan dirinya, Fariz berhenti disebuah warung untuk membeli minuman. Saat itu Fariz terbayang semua yang terjadi antara dirinya dan Jerry dan juga Rina yang ia lihat.
Vito mendatangi rumah Nada. Saat itu ia melihat Nada yang tengah diluar rumah berkumpul bersama Bang Teguh, Ryan, Dodi, Dondon dan ada Ricky juga. Lalu mereka menyanyikan lagu bersama. Sedangkan Bang Teguh memainkan gitarnya.
Erwin menemui Pak Fahmi di café. Tapi saat Erwin datang, Pak Fahmi justru mencari Bu Rina. Erwin bingung, kan tadi Pak Fahmi mengundangnya, bukan mengundang Bu Rina. Pak Fahmi yang tidak bertemu Bu Rina pun merasa sia-sia ke café. Lalu ia pergi. Sebelumnya ia meminta Erwin membayarkan makanan dan minuman yang ia pesan.
Sepulang Fariz kerumahnya, Ia segera menyeret Nia yang berniat akan pergi. Fariz marah besar. Kini ia tahu, Nia lah yang menjadi dalang dari semua masalah yang ada. Nia hanya mengatakan itu semua ia lakukan sebagai seorang istri yang akan melindungi suami yang ia cintai. Fariz tak menyangka Nia melakukan semuanya sejauh itu. Selama 15 tahun Fariz mencoba untuk menutupi semuanya demi rumah tangga mereka, tapi Nia justru mengungkitnya lagi. Fariz pun curiga Nia ada dibalik penculikkan anak Rina 15 tahun yang lalu…






*Bersambung*




Episode 31

Jumat, 18 Februari 2011
Nada Cinta Episode 31

Rasty menemui Bu Susan dengan membawa sebuah foto. Bu Susan tersenyum sinis. Mereka seperti telah menyiapkan beberapa rencana baru untuk menjatuhkan Nada.
Ada sesuatu yang aneh ketika Nada tiba disekolah. Semua siswa siswi menatapnya dengan tatapan sinis dan tengah membicarakannya dengan nada tak enak. Nada dibuat shock dengan terpampangnya 2 foto dirinya ketika bersama Ricky dan Vito. Foto tersebut menggambarkan ketika Nada sedang memeluk Ricky dan memeluk Vito seolah Nada seorang cewek nakal. Yang sebenarnya foto tersebut diambil saat dirinya tengah di café Pelangi bersama Vito dan Ricky untuk merayakan Valentine’s Day tadi malam. Dibawah foto tersebut tertulis, “Nada anak warung dari kampong yang ingin terkenal ngedate dengan 2 cowok dalam semalam…”. Nada sangat terkejut seperti disambar petir disiang bolong. Beberapa saat kemudian Rasty datang dan mengejeknya dan membuat semua orang mentertawakan Nada. Nada semakin malu dihadapan semua temannya. Rasty mengancam, dirinya akan membuat hidup Nada semakin menderita jika dirinya masih berada di sekolah. Nada tak memperdulikan kata-kata itu. Nada pergi berlari meninggalkan Rasty dengan berlinang air mata. Nada mencoba mencopot semua poster yang tertempel disetiap dinding sekolah. Lalu Siska datang untuk membantu Nada. Apapun yang terjadi dengan Nada, ia percaya Nada tidak bersalah. Nada terus menangisi sesuatu yang tengah terjadi padanya. Siska memeluk Nada untuk menenangkannya.
Ricky dan Vito tiba disekolah. Seperti ada yang aneh hari itu. Semua teman-teman memandangi mereka. Secarik kertas terbang dan menempel diwajah Vito. Setelah ia melihat kertas itu, berisi gambar dirinya yang malah itu tengah merangkul Nada. Begitu juga dengan Ricky yang melihat poster dirinya yang dipeluk oleh Nada. Mereka menyadari telah terjadi berita bohong yang tersebar besar-besaran disekolah. Mereka pun berniat untuk mencari Nada.
Siska terus mencoba untuk menenangkan Nada. Ia yakin Nada tidak bersalah dan semua yang telah terjadi di sekolah adalah ulah Rasty. Beberapa saat kemudian Rasty datang dan marah besar terhadap Siska. Siska yang dibentak Rasty pun berani melawan Rasty untuk membela Nada. Ia ingin memberikan sebuah kenang-kenangan darinya untuk Rasty. Siska mengambil sebuah spidol lalu menulis sesuatu di lutut Rasty. Rasty marah besar dan mengancam akan mencabut beasiswa yang diberikan keluarganya untuk Siska. Tak semudah itu Rasty mengancam Siska. Siska tak gentar sedikitpun dengan ancaman Rasty. Lalu Siska pergi membawa Nada.
Jerry bangun dari tidurnya dan bingung dengan keberadaannya saat itu. Ia mencari handphonenya, tapi tak ada. Beberapa saat kemudian Fariz datang. Ia tahu saat Jerry bangun pasti ia akan menelepon Nia, oleh karena itu ia menyita handphonenya. Fariz mengajukan beberapa pertanyaan tentang keterlibatan Jerry dengan semua masalah yang terjadi dan juga apa maksud dirinya sering sekali mengunjungi Panti Asuhan dimana Nada tinggal dahulu. Jerry terdiam dan tak ada sepatah katapun yang bisa ia keluarkan. Fariz memberikan waktu pada Jerry untuk menjawab hingga siang nanti. Dan sampai siang nanti pula Fariz akan menyita handphone dan juga charger milik Jerry sampai Jerry mau menjelaskan semua kepadanya.
Nia menuju tempat Jerry dan Fariz yang semalaman tak pulang. Nia terlihat panic dan ketakutan. Ia mencoba menelepon Jerry namun gagal dan itu membuat Nia makin panic.
Nada dan Siska tengah berada di toilet. Nada mencoba menyegarkan dirinya dengan membasuh wajahnya. Beberapa saat kemudia, Ricky dan Bimo yang tengah berjalan melihat Nada. Ricky mengajak Nada untuk bicara sesuatu. Nada memandang serius Ricky. Namun air mata dipelupuk matanya kembali mengalir. Nada pun segera pergi meninggalkan Ricky disusul oleh Siska. Ricky membalikkan badannya, ia menyadari dibalik badannya tertempel poster dirinya bersama Nada disebuah tembok. Setelah melihat itu, Ricky langsung menyuruh Bimo untuk mengajak semua teman-temannya mencabut semua poster-poster yang tertempel didinding sekolah secepatnya.
Vito mengajak bicara Ricky. Vito mengatakan bahwa semua yang terjadi sekarang pada Nada adalah salah Ricky. Karena kalau Ricky cepat menjadikan Nada pacarnya sesuai dengan rencananya, Vito tidak mungkin akan mendekati Nada. Menurut Vito, Ricky adalah laki-laki yang bodoh. Ricky yang tak suka dirinya dikatakan bodoh pun membalikkan kata-katanya pada Vito. Menurutnya Vito juga salah. Beberapa kali Ricky mengatakan bahwa dirinya mengizinkan Vito menjadikan Nada pacar, dan kenapa harus ada rencana bertemu di café yang membuat yang ada difoto itu terjadi. Nada yang melihat keributan antara Vito dan Ricky segera menemui mereka. Nada sangat kecewa dengan mereka berdua yang saling menyalahkan. Jika semua itu terjadi, Nada lebih memilih untuk tidak dekat mereka berdua. Rasty dan Sandra yang tengah mengintip tersenyum sinis. 1 pasang jebakan, langsung terkena 3 korban. Nada dimusuhi anak 1 sekolah juga Vito Ricky. Hubungan persahabatan mereka juga putus. Ditambah lagi tidak hadirnya Bu Rina ke sekolah karena Bu Tanti yang tengah sakit dirumah.
Bu Susan membawa 2 foto kenakalan Nada ke hadapan Pak Rajasa. Bu Susan ingin Pak Rajasa segera menindak tegas dengan kenakalan Nada, karena ibarat 1 ikan kotor, semua ikan dalam 1 kolam akan ikut kotor. Bu Susan ingin Pak Rajasa mengeluarkan Nada secepatnya jika ingin dianggap sebagai kepala sekolah yang baik dan tegas. Pak Rajasa pun mengatakan bahwa ia akan memanggil Nada. Bu Susan tersenyum sinis.
Via melihat semua anak basket tengah mencopot semua poster yang tertempel di dinding sekolah. Lalu ia melaporkan pada Rasty. Rasty mengatakan bahwa itu sudah tidak penting, karena semua sudah membenci Nada, dan… mereka melihat Vito dan Ricky yang tengah rebut. Vito menyalahkan Ricky yang selalu membuat Nada menangis. Ricky menyalahkan Vito, kalau saja Vito tidak membuat rencana konyol dengan mengundangnya ke café Pelangi pasti semua tidak akan terjadi. Vito pun mengatakan bahwa Ricky adalah seorang pengecut. Ricky mendorong Vito hingga terjatuh. Vito kecewa dengan Ricky. Ia menyesal pernah menolongnya. Ricky tak perduli. Mulai saat ini, mereka memutuskan untuk memutus hubungan persahabatan. Vito mencoba untuk berdiri dan mengambil tongkatnya, namun ternyata tongkatnya dipegang oleh Rasty.
Fariz tengah meninterogasi Jerry. Ia menanyakan keberadaan Jerry saat tanggal 27 Januari, 12 Februari dan 25 Februari dan mengapa Jerry selalu pergi ke panti. Jerry tidak dapat menjelaskannya. Fariz mulai geram. Mungkin selama ini Jerry hanya bisa melihat sisi baiknya. Jerry meminta maaf karena sudah melakukan itu semua. Namun ia melakukan semua itu demi Nia. Jika ia lakukan semua itu, ia akan mendapatkan apa yang ia inginkan. Beberapa saat kemudian Nia datang dan langsung menampar Jerry. Nia mengatakan semua yang dikatakan oleh Jerry itu bohong. Nia mengatakan ia melakukan semua itu juga demi Jerry. Jerry dan Nia saling menyalahkan. Ketika Nia tengah menyangkal semua yang dikatakan Jerry, Jerry mulai kesal dan pergi meninggalkan Fariz dan Nia. Nia segera mengejar Jerry dan Fariz segera mengikuti Nia dari belakang.
Bu Susan membawa Nada untuk menemui Pak Rajasa. Saat mereka tengah berjalan, terlihat Pak Burhan yang tengah stress karena permusuhan antara Vito dan Ricky telah sangat merugikan team basketnya. Dan itu ternyata hanya karena masalah wanita. Bu Clara sendiri mengatakan yang harusnya disalahkan adalah Rasty yang sudah menyebarkan foto itu. Bu Susan pun angkat bicara dan membela Rasty dan menjatuhkan Nada yang menjadi sumber semua masalah disekolah. Bu Susan juga mengatakan bahwa Bu Rina salah karena sudah membela mati-matian cewek nakal seperti Nada. Sedangkan Nada yang mendengar hanya bisa terdiam.
Siska menelepon Bu Rina untuk melaporkan masalah yang terjadi menimpa Nada disekolah. Siska menjelaskan bahwa semua yang melakukan adalah Rasty. Bu Rina yang mendengar itu pun segera ke sekolah bersama Erwin.
Pak Rajasa meminta Nada menjelaskan soal 2 foto itu. Bu Susan terus menekan Nada dengan pertanyaan-pertanyaan yang menjebak dan membuat Nada tak berkutik ditambah Nada yang terlihat terbelit-belit dalam menjelaskan karena dalam tekanan dari Bu Susan. Tiba-tiba Bu Rina datang dan mengatakan pada Bu Susan untuk tidak mengintimidasi Nada. Bu Rina pun meminta Nada menjelaskan semuanya. Nada menjelaskan bahwa cerita sebenarnya tidak seperti yang ada foto itu. Saat itu Nada memeluk Ricky karena kaget oleh petasan, dan merangkul Vito karena kecelakaan saat itu. Bu Susan kembali menyela penjelasan Nada. Saat ada 1 foto mungkin penjelasan Nada bisa diterima, tapi bagaimana jika ada 2 foto? Bu Susan terus memaksa Pak Rajasa untuk mengeluarkan Nada jika ingin dianggap kepala sekolah yang baik. Tapi Pak Rajasa menyangsikan foto itu. Saat itu Nada hanya akan ia beri peringatan saja. Pak Rajasa ingin Nada merubah sikapnya dan focus dengan tujuan dia datang ke sekolah. Bu Rina dan Nada yang mendengar keputusan Pak Rajasa menjadi lega sedangkan Bu Susan terlihat kesal. Bu Susan akan terus mengawasi Nada.
Bu Rina membawa Nada keruang music. Disitu Nada menjelaskan semua yang sebenarnya dengan yang terjadi pada foto itu. Tanpa Nada jelaskan semuanya, Bu Rina pasti percaya dengan Nada. Bu Rina mengatakan, saat Nada sedih, lebih baik Nada keluarkan di music. Jadikan music sebagai sahabat terbaiknya. Nada memainkan piano bersama Bu Rina. Nada begitu menikmati bunyi yang dihasilkan dari petikan jarinya. Tetes demi tetes air mata pun menetes dari pelupuk matanya. Bu Rina begitu sedih dengan semua yang menimpa Nada. Begitu juga dengan Vito dan Ricky yang memandangi permainan piano Nada dari jauh.
Rasty mendapatkan kabar bahwa Nada tidak dikeluarkan dari sekolah. Tapi dia masih bisa tenang, karena saat ini Nada ada dalam pengawasan sekolah dan pasti tidak akan berkutik. Vito dan Ricky pun tak mungkin mendekati Nada.

Ricky tengah berjalan dan kemudian kakinya disela oleh tongkat Vito hingga Ricky terjatuh. Itu balasan dari Vito untuk orang yang sudah membuat dirinya jatuh. Rasty datang dan bertepuk tangan. Ia tersenyum memandang Vito.
Vito tengah berada di toilet. Kemudian datang disusul Ricky. Mereka masuk ke dalam toilet. Ricky mengatakan, dari semua ide yang Vito punya, ide itulah yang menurutnya paling gila. Mana mungkin mereka bisa berpura-pura musuhan didepan semua orang. Tapi Vito yakin semua akan berjalan baik-baik saja. Pembalasan yang tepat untuk Rasty adalah dengan mengikuti permainannya. Dengan 1 filosofi, kaki dibalas dengan kaki.





*Bersambung*


Episode 30

Rabu, 16 Februari 2011
Nada Cinta Episode 30

Nada tengah berada di perpustakaan. Saat ia akan mengambil buku, ia menemukan sebuah surat. Nada tersenyum setelah membaca surat itu. Vito bercerita pada Ricky bahwa ia telah menyelipkan suratnya disalahsatu buku di perpustakaan dan Vito yakin sekarang Nada sudah menerima surat itu. Sekali lagi, Vito menginginkan Ricky datang malam nanti ke café Pelangi.
Ricky tengah bicara dengan Bagas didalam kelas. Lalu Ricky melihat surat milik Nada yang terjatuh. Nada mengambil surat itu dan terlihat senang dengan surat itu. Ricky yakin itu surat yang dari Vito untuk Nada. Ricky melihat ekspresi Nada yang sangat senang menerima surat itu, Ricky curiga Nada suka Vito dan akan datang malam nanti.
Rina melihat Erwin yang tak semangat sejak tadi. Erwin bercerita ia merasa tak enak karena Rina harus menyanyikan jingle nya lagi. Rina mengatakan bahwa ia ikhlas membantu Erwin. Bukan itu masalahnya, Erwin menyesal telah memperkenalkan Rina dengan bosnya itu karena terlihat ganjen. Rina mengatakan bahwa Erwin tenang saja, karena ia tak pernah memikirkan soal Pak Fahmi. Erwin sangat senng mendengarkan jawaban dari Rina.
Saat latihan basket, Ricky tampak bermain jelek karena memang Ricky sedang memikirkan Nada dan Vito. Pak Burhan pu marah pada Ricky karena pertandingan semakin dekat.
Erwin pulang kerumahnya dan melihat banyak parcel dirumahnya. Ia mengira itu untuknya, tapi setelah ia membaca suratnya, ternyata parcel-parcel itu dari Pak Fahmi untuk Rina. Erwin kesal dan merobek-robek surat dari Fahmi. Lalu Erwin kerumah Rina. Erwin mengatakan bahwa Rin mendapatkan banyak kiriman parcel dari Fahmi. Saat Rina akan mengambil parcel itu, Erwin mengatakan bahwa Rina tak perlu melakukan itu, karena parcelnya akan ia kirim kembali ke rumah Pak Fahmi. Erwin minta Rina untuk tidak dekat-dekat dengan laki-laki ganjen itu. Rina marah besar. Menurutnya Erwin terlalu ikut campur soal hidupnya. Akhirnya Erwin pergi. Bu Tanti mendinginkan suasana. Bu Tanti mengatakan bahwa maksud Erwin baik. Wajar Erwin bersikap seperti itu, karena dia memang ada rasa pada Rina.
Sebagai tanda permintaan maaf, Rina datang kerumah Erwin membawa semangkuk sup. Saat mereka akan makan, tiba-tiba lampu padam. Akhirnya mereka makan ditemani beberapa lilin. Terlihat romantic. Erwin terpesona melihat Rina.
Malam telah tiba… Nada bersiap untuk pergi ke café Pelangi. Nada terlihat cantik dengan baju dan accessories serba pink. Lalu Nada pergi diantar oleh Dodi. Dari kejauhan, Ricky melihat Nada pergi. Ternyata dugaannya benar, Nada benar-benar datang ke café Pelangi. Nada begitu bahagia. Ricky mengikuti Nada dari belakang.
Sesampainya di café Pelangi, Nada duduk ditempat yang sudah dipesan. Nada duduk sendirian. Ricky memandangi Nada dari jauh. Begitu pula dengan Vito yang melihat Nada duduk sendiri, sedangkan Ricky hanya memandangi Nada saja. Saat Ricky akan pergi, Nada melihat Ricky dan memanggilnya. Ricky datang menghampiri Nada. Vito senang, itulah saat-saat yang ia tunggu-tunggu.
Disaat yang sama, Rasty datang dengan Alex. Dan mereka duduk ditempat yang sudah dipesan. Alex memberikan hadiah sepasang anting untuk Rasty. Rasty terlihat bahagia.
Saat Nada dan Ricky tengah berdua. Nada menanyakan kenapa Ricky tadi mau pergi? Padahal Ricky yang mengundangnya datang ke café Pelangi. Ricky yang mendengar itu terkejut. Lalu Nada memberikan surat yang ia temukan. Benar, surat itu berisi undangan pada Nada ke café Pelangi untuk merayakan hari valentine. Ricky bingung. Tapi ia tersenyum. Ia berfikir, Nada datang bukan untuk Vito, tapi untuknya. Vito tersenyum. Kalau ia tak melakukan itu, sampai kapanpun Ricky tak akan pernah menunjukkan rasa sayangnya untuk Nada. Dengan datangnya Nada ke café sudah menjadi jawaban kalau Nada juga suka dengan Ricky, begitu juga dengan Ricky yang ke café juga menunjukkan bahwa ia tidak ingin Nada menjadi milik oranglain. Vito lakukan itu semua demi Ricky dan Nada. Ia ingin Ricky mengungkapkan cintanya pada Nada. Vito mengambil kembang api yang akan ia nyalakan, tapi ia salah ambil dan ternyata itu petasan yang salah sasaran ke meja Rasty dan Alex. Nada yang mendengar petasan bunyi sangat kerasa segera memeluk Ricky. Sedangkan Rasty dan Alex acaranya berantakan karena petasan dari Vito yang meledak dimejanya. Vito kembali menyalakan kembang apinya dan kali ini benar. Kembang api mengudara dan meledak dilangit. Langit malam itu terasa indah. Nada dan Ricky ternyum melihat itu. Sejenak, mereka saling pandang.
Vito yang sudah menyelesaikan tugasnya akan pergi. Tapi dihalang oleh Alex, Rasty dan teman-teman. Alex marah besar karena Vito telah menggagalkan acaranya dengan Rasty. Lalu Alex dan teman-teman pun mengeroyok Vito. Beruntung Ricky segera datang dan berhasil mengalahkan mereka semua. Alex dan teman-temannya kabur. Ricky mengejar mereka. Rasty akan melemparkan pot bunga ke arah Vito. Untungnya Nada segara datang. Ia mengatakan, kalau ia mau ia bisa saja mematahkan tangan Rasty. Rasty kesal dan pergi. Lalu Nada membantu Vito berdiri.
Ricky mengejar Alex dan teman-temannya. Tapi mereka telah menghilang. Saat Ricky akan kembali, tiba-tiba Alex muncul. Mereka pun akan berkelahi, untungnya tiba-tiba Rasty datang dan membawa Alex pergi.
Nada kesel dengan Vito yang sudah berlaku aneh. Bagaimana kalau Rasty dan Alex menganiayaVito ditempat lain yang Nada dan Ricky tidak ketahui. Dengan nada bercandaan, Vito mengatakan kalau Nada pasti tahu, karena ia akan mengirimkan telepati ke hati Nada. Ricky datang dan marah besar pada Vito yang masih belum bisa serius disaat yang genting. Kalau ingin serius, Vito inging bicara berdua dengan Ricky.
Vito kesal dengan Ricky yang masih belum menyatakan cintanya pada Nada. Padahal Vito sudah mempersiapkan semuanya khusus untuk Nada dan Ricky. Tapi Ricky malah hanya mengucapkan happy valentine untuk Nada. Kalau memang Ricky tidak bisa mengatakan I Love U pada Nada, Vito akan membawa Nada pulang. Vito pergi dan mengajak Nada pulang.
Bram menemui Fariz. Ia telah menemukan berita baru. Nia dan Susan sering bertemu sejak tanggal 18 Januari. Sejak Nada sekolah di SMU Tunas. Nia dan Susan juga yang sudah menggagalkan adopsi Nada yang akan dilakukan oleh guru music itu dan mereka berhasil. Untuk apa Nia lakukan itu? Fariz makin tidak mengerti dengan semua yang sudah dilakukan Nia. Nia banyak rahasia dibelakangnya. Fariz ke kantor dan menemui Jerry. Lalu ia mengajak Jerry untuk bicara sesuatu.
Nia dirumah bingung karena Fariz masih belum pulang. Ia menelepon handphonenya, tapi tidak bisa. Nia telepon kantor dan sekretarisnya mengatakan bahwa Fariz pergi dengan Jerry ke pabrik. Nia mulai curiga.
Nada masuk ke dalam mobil Vito. Vito menghampiri Ricky. Ia menanyakan, siapa yang akan mengantar Nada? Vito memberi kesempatan pada Ricky malam ini, tapi untuk keesokan hari dan seterusnya akan menjadi kesempatannya. Vito memberikan kunci mobilnya pada Ricky. Ricky tersenyum dan masuk mobil. Sebelumnya, Vito pesan pada Ricky untuk menjaga Nada untuknya.
Didalam mobil, Ricky dan Nada awalnya terdiam dan saling malu-malu. Tapi mereka saling pandang. Lalu Ricky membuka pembicaraan. Ia menanyakan seuatu pada Nada. Ricky Tanya, jika suatu saat nanti Nada menemukan Ibunya,apa Nada akan pergi dengan Ibunya dan meninggalkan sekolah, Bu Rina, Siska, dan dirinya? Nada hanya bisa terdiam dan menangis.











*Bersambung*

Episode 29

Rabu, 16 Februari 2011
Nada Cinta Episode 29
Ricky tengah duduk dan teringat dengan semua kenangannya bersama Nada. Beberapa saat kemudian handphonenya berdering. Ia mendapat telepon dari Vito. Vito ingin, Ricky melakukan sesuatu untuknya dan Nada.
Ditempat lain, Erwin tengah makan malam dengan Rina. Lalu ia mendapat telepon dai Pak Fahmi. Pak Fahmi mengatakan bahwa ia menerima presentasi dari Erwin, tetapi dengan syarat, ia ingin yang menyanyikan jingle untuk iklannya nanti adalah Bu Rina. Erwin terkejut mendengarnya bercampur rasa kesal pada Pak Fahmi.
Nada mendapatkan telepon dari Vito. Saat sedang telepon, seperti terjadi sesuatu pada Vito. Nada mulai panic. Ia mencoba menelepon Ricky untuk minta bantuan, tapi Ricky dirumah sibuk dengan main play station sampai tak mendengar telepon dari Nada. Akhirnya Nada pergi sendiri dengan sepedanya.
Nada sampai disuatu tempat yang sepi. Ia tak menemukan Vito. Ia hanya menemukan tongkat dan jam tangan milik Vito. Saat Nada akan pergi, Nada melihat seseorang yang tengah membakar ayam, dia adalah Vito. Nada menghampiri Vito. Sedangkan Vito tertawa. Kini ia telah membuktikan teori hati wanita hanya seberat 100gram. Buktinya saat Vito minta tolong Nada segera datang. Nada terdiam. Ia terlihat marah dan kesal. Ketika Vito akan memegang tangannya, Nada melepaskannya. Terdengar suara tertawa, ternyata dari Ricky yang datang dengan tiba-tiba. Ricky pun mengatakan bahwa Vito memang gila, ia sudah memperingatkan untuk tidak menjalankan rencananya, tapi Vito tak peduli. Nada mulai tahu, bahwa ternyata Ricky dan Vito kerjasama untuk mengerjainya. Nada marah dan kecewa dengan mereka. Yang mereka lakukan sama saja dengan mempermainkan perasaan Nada. Lalu Nada pergi meninggalkan Vito dan Ricky.
Sampai dijalan, Vito ingin mengejar Nada, namun terjatuh. Nada menghentikan sepedanya dan berlari menghampiri Vito dan membantu Vito untuk berdiri. Tapi Nada masih marah dan segera pergi. Lalu Vito mengejar Nada dengan mobil. Sampai disuatu lalu lintas, Ricky dan Vito melihat mobil yang lewat dan terlihat sepeda Nada telah tergeletak. Ricky dan Vito takut terjadi sesuatu pada Nada. Lalu Vito segera turun dari mobil dan menghampiri sepeda Nada. Ia tak melihat Nada. Nada yang ternyata bersembunyi disemak-semak. Lalu ia muncul sambil tersenyum. Ia hanya ingin Vito merasakan bagaimana rasanya dibohongi. Nada tersenyum puas. Vito pun tersenyum melihatnya.
Dirumah, Nada mengusulkan pada Bang Teguh untuk berjualan bunga dan cokelat saat hari Valentine nanti. Nada yakin jualanannya akan laris manis. Bang Teguh dan yang lainnya pun setuju.
Dirumah Fariz. Fariz menghampiri Nia. Ia memberikan sebuah cincin untuk Nia sebagai hadiah hari valentine. Nia tampak bahagia. Melihat kebaikan dari Fariz, Nia mulai luluh, lalu ia menelepon seseorang untuk menghentikan semua rencananya karena malam itu Fariz telah membuktikan kepadanya bahwa Fariz mencintai dirinya. Fariz penasaran dengan orang dibalik telepon dengan Nia, lalu Fariz menelepon Bram untuk mencari tahu itu semua.
Sebelum sekolah Vito dikagetkan dengan penampilan Papinya yang menggunakan seragam yang sama dengan dirinya. Papi Vito yang katanya ingin kesekolah juga untuk bertemu dengan Bu Rina. Vito tak habis fikir Papinya yang bisa segila itu. Vito memperbolehkan Papinya ke sekolah, tapi dengan syarat sekedar mengantar dan tidak turun dari mobil karena Vito pasti malu.
Sesampainya disekolah, Vito dan Ricky melihat Nada dari mobil masing-masing. Nada yang tengah berjalan dengan membawa sebuah bentuk hati dipelukannya. Vito dan Ricky dibuat terpseona melihatnya. Papi Vito ingin Vito rebut hati Nada yang hanya seberat 100gram itu.
Ricky dan teman-temannya tengah menunggu Siska. Seperti tahun-tahun sebelumnya, mereka bersiap-siap untuk membuka loker milik Siska yang biasanya ada banyak makanan dari pengagum rahasia Siska. Saat mereka buka lokernya, ternyata loker Siska berisi stick drum, seperti tahu-tahun sebelumnya juga. Mereka benar-benar tak tahu siapa pengagum rahasia Siska itu.
Bu Rina mendapat mawar merah dari Pak Burhan. Beberpa saat kemudian Bu Maria dan Bu Clara datang. Mereka mengatakan Bu Rina tak perlu bingung, karena setiap hari valentine Pak Burhan selalu membagikan bunga mawar merah untuk semua guru wanita di SMU Tunas.
Bram datang menemui Fariz. Ia mendapat info lengkap tentang Susan. Susan adalah seorang anak dari pengusaha kaya dahulu, bernama Toni Andiwijaya. Yang dahulu sangat dibenci oleh masyarakat karena sebuah kasus sampai kini kasusnya telah ditutup dengan jatuhan tersangka terhadap Toni. Fariz tahu benar siapa Toni Andiwijaya. Tapi setahunya, anaknya bukan bernama Susan. Bram pun menjelaskan bahwa Susan telah mengganti namanya menjadi Susan Anastasya. Mungkin karena ia malu dengan masalah yang membelit keluarganya. Diketahui juga Toni sekarang tengah koma. Bram juga menjelaskan bahwa Susan pernah menikah dengan seorang laki-laki. Namun ternyata laki-laki itu menikahinya hanya untuk mengambil hartanya lalu mereka bercerai. Fariz tak menyangka kisah hidup Susan setragis itu. Ia pun menyuruh Bram untuk mencaritahu siapa laki-laki yang telah memeras Susan.
Untuk merayakan Valentine’s Day disekolah, Vito mengajak teman-teman Ricky untuk menjadi pengemis hati siswi disekolah. Mereka pun berlagak seperti orang buta yang menggunakan kacamata hitam dan memakai tongkat. Namun saat mereka sedang bermain, Bu Susan datang dengan Rasty dan meminta untuk menghentikan permainan bodoh itu.
Alex datang ke SMU Tunas dengan membawa boneka besar untuk Rasty. Alex memberikan boneka ditengah keramaian dilapangan basket. Rasty yang menerima pun menjadi senang karena banyak dilihat oleh siswa siswi SMU Tunas.
Vito menceritakan rencananya untuk menyatakan cintanya pada Nada malam ini. Ia sidah menyiapkan kartu undangan untuk Nada. Vito meminta Ricky datang untuk menjadi saksi diterimanya Vito sebagai pacar Nada. Ricky hany tersenyum. Ia yakin Nada tidak akan datang. Vito pun berani menantang Ricky, kalau Nada datang, Ricky harus menjadi asistennya selama seharian. Tapi Vito masih memberi Ricky kesempatan jika ingin mengambil Nada. Dengan syarat, Ricky menyatakan bahwa ia menganggap Nada lebih dari sekedar sahabat. Jika sudah seperti itu, Vito rela mundur. Ricky hanya tertawa. Tapi Vito tahu Ricky tertawa untuk menutupi rasa sakit hatinya.







*Bersambung*




Episode 28

Rabu, 16 Februari 2011
Nada Cinta Episode 28

Vito mengantarkan Nada kerumahnya. Didepan rumah, Vito sempat mengatakan dengan Nada bercanda bahwa ia menyukai Nada dan ia pun yakin bahwa Nada juga menyukainya, karena semua keinginan Vito tak pernah ditolak Nada. Nada tampak tak mengerti apa yang Vito maksud. Lalu ia ingin Vito mengulangi kata-katanya, namun Vito tak mau. Ia ingin Nada penasaran dan terus memikirkan kata-kata Vito tadi. Vito hanya mengatakan suatu saat nanti Nada akan sadar bahwa lelaki yang ada dihatinya hanya Vito. Nada menyambut kata-kata Vito hanya dengan senyuman. Lalu masuk rumahnya. Vito berfikir, Nada mungkin mengira kata-katanya hanya sebuah nada bercandaan, tapi ia serius, ia jatuh cinta dengan Nada.
Fariz membayar 2 wanita untuk mengerjai Gustav. Saat Gustav tengah mabuk berat, 2 wanita bayaran itu membawa Gustav kerumah Fariz. Gustav menyadari itu ketika ia sudah berada dirumah Fariz dan bertemu Fariz. Fariz pun menanyakan tentang hubungan Gustav dengan istrinya. Gustav panic dan ketakutan. Beberapa saat kemudian Nia dan Jerry datang. Mereka bingung dengan kehadiran Gustav. Nia tampak panic dan takut melihat keakraban yang terjadi antara Fariz dan Gustav yang saat itu sebenarnya hanya pura-pura. Fariz pun mengatakan bahwa ia berencana akan menyatukan perusahaan dari Gustav dengan perusahaannya. Nia sangat terkejut. Nia mengatakan bahwa ia sangat tidak setuju.
Vito tengan melamun didepan rumahnya. Lalu Papinya datang. Vito pun bercerita tentang pernyataannya pada Nada siang tadi. Vito pesimis Nada akan menerimanya. Tapi Papinya terus menyemangati Vito agar optimis dan jangan pernah menyerah. Papinya mengibaratkan berat hati seseorang hanya sekitar 100gram, itu jelas sangat ringan. Vito tak mungkin tidak bisa merebut hati yang hanya 100gram itu. Mendapat support dari Papinya, Vito menjadi lebih percaya diri. Namun lagi lagi, Papinya mencampuradukkan cerita Vito dengan Bu Rina, membuat Vito malas untuk membahasnya. Papinya un membujuk Vito untuk mendekatkan dirinya dengan Bu Rina. Namun Vito tak mau, karena dia malu. Beban Papinya lebih berat, harus merebut hati Bu Rina yang pasti lebih berat dari hati Nada.
Gustav keluar dari rumah Fariz. Ketika ia akan memasuki mobilnya, Gustav dihalangi oleh Jerry. Jerry menanyakan pada Gustav apa yang terjadi sebenarnya. Bagaimana mungkin Fariz bisa berteman dengan Gustav, saingan bisnisnya. Dari kejauhan, Fariz mengintip pembicaraan Jerry dan Gustav. Dari balik jendela pula Nia melihat Fariz yang tengah mengintip Jerry dan Gustav. Mengetahui yang dilakukan Jerry akan menyudutkan mereka dimata Fariz, Nia segera menelepon Jerry. Tanpa Nia sadari, dari balik badannya berdiri Fariz yang tengah memegang handphone milik Jerry. Nia yang menyadari itu tampak gugup dan salah tingkah didepan Fariz. Fariz mengatakan bahwa ia tak mungkin sungguh-sungguh bekerja sama dengan Gustav. Ia menjadikan Gustav hanya sebagai pancingan sampai ia tahu siapa orang dibalik kehancuran persahabatannya dengan Erwin. Fariz pun meminta Nia untuk tenang saja selama ia tidak terlibat. Dari semua yang dikatakan Fariz, Nia sadar bahwa Fariz tengah menyindirnya.
Vito berdiri diatas gedung. Dibawah telah berdiri Ricky dan teman-teman dan juga Nada. Vito mengancam akan bunuh diri jika Nada tak menerima cintanya. Nada terlihat panic, sedangkan Ricky hanya tertawa karena ia yakin Vito hanya main-main dan menyebutnya sebagai ABL (ABG Lebay). Vito makin nekat dan mendekat bibir gedung. Nada tak ingin terjadi apa-apa pada Vito ditambah teriakan semua orang yang minta Nada menerima cinta Vito, akhirnya Nada mengatakan bahwa Nada menerima Vito. Semua bersorak. Vito turun dari gedung dan segera memeluk Nada. Ricky terdiam melihat Nada dipeluk Vito. Ternyata itu semua hanya mimpi Ricky. Ka Arga dan Ka Ryanti yang mendengar Ricky mimpi dan memanggil nama Nada pun yakin bahwa sebenarnya Ricky ada cinta untuk Nada. Ka Arga mengatakan, kalau memang Ricky cinta pada Nada, katakana cinta. Akui sebelum semu terlambat.
Vito akan memasuki mobilnya. Beberapa saat kemudian Papinya datang dan memberikan sebuah syal berwarna pink. Untuk apa? Papi Vito meminta Vito memberikan syal itu untuk Nada, pasti ia senang.
Vito datang kerumah Nada untuk menjemputnya, tapi Dodi mengatakan bahwa Nada sudah pergi dijemput Ricky. Vito terlihat kesal.
Nada menuju sekolah bersama Ricky dengan motornya. Nada tampak bahagia dan memegang erat-erat pinggang Ricky saat diboncengi dengan motor sport Ricky. Sebelum ke sekolah, Ricky mengajak Nada makan dipinggir jalan. Sebelum makan, Ricky bercerita pada Nada bahwa ia bukan tipe orang yang pilih-pilih tempat makan. Ia bisa makan di resto atau pun warung pinggiran jalan, asal ia suka makanannya. Nada pun tersenyum memandang Ricky.
Bu Susan bersama team cheers membuka stand di depan sekolah untuk menggalang dana. Pak Rajasa datang dan bicara dengan Bu Susan. Ia suka dengan yang dilakukan Bu Susan dengan muridnya. Bu Susan tersenyum. Ia mengatakan bahwa tak hanya kelas music saja yang bisa beramal, tapi kelasnya juga bisa. Bu Susan juga mengatakan bahwa itu semua terlaksana berkat ide dari Rasty. Bu Susan dan Rasty tenga menyusun rencana baru untuk membuat nama Rasty baik didepan Pak Rajasa, dengan begitu saat terjadi sesuatu Rasty tak mungkin disalahkan.
Vito sampai disekolah. Dari kejauhan ia melihat Nada yang juga baru sampai disekolah bersama Ricky. Mereka tampak akrab. Vito sangat kesal melihat itu.
Rina akan pergi ke sekolah. Ia sempat melihat Erwin tengah mencuci mobilnya, namun Rina diam saja dan segera masuk taxi. Dalam perjalanan, ia mulai kepikiran Erwin. Ia menyadari bahwa karena masalah kemarin, hubungannya dengan Erwin menjadi jauh. Tapi Rina berfikir, bagaimana kalau dugaan Erwin ternyata salah?
Sesampainya Bu Rina disekolah, Nada menemui Bu Rina. Nada mengucapkan terima kasih untuk Bu Rina atas handphone yang Bu Rina berikan. Nada juga menceritakan bahwa kemarin siang ia sempat menelepon Bu Rina, tapi karena signalnya tidak bagus lalu ia matikan. Rina kembali kepikiran dengan si penelepon yang dikiranya anaknya itu.
Ricky tengah berjalan. Vito datang dan menghadang Ricky. Dengan wajah serius Vito mengatakan pada Ricky untuk menjaga omongannya. Ricky tampak bingung. Vito menjelaskan, bahwa kemarin-kemarin sebelum ia mendekati Nada, Vito sudah izin pada Ricky untuk mendekati Nada dan Ricky tak masalah dengan itu karena menganggap Nada sebagai sahabat. Vito juga kesal dengan Ricky yang menjemput Nada, karena sebelumnya Vito sudah mengingatkan bahwa ia akan antar-jemput Nada. Menanggapi pernyataan Vito, Ricky hanya tersenyum dan mengatakan ia menjemput Nada hanya kebetulan. Vito meminta saat Valentine’s Day nanti Ricky tak merusak acaranya dengan Nada. Vito mengeluarkan handphonenya. Lalu Ricky melihat ada syal, Vito mengatakan bahwa syal itu untuk Nada.
Rina masih kepikiran dengan kata-kata Nada pagi tadi yang mengatakan bahwa kemarin siang ia menelepon kerumah Bu Rina. Ditambah lagi kata-kata Erwin yang mengatakan bahwa kemarin hanya jebakan untuk Rina agar ia pulang dari acara itu yang sebenarnya ada rahasia yang hamper terbongkar. Rina segera menelepon Erwin. Rina pun mengatakan bahwa ia minta maaf soal kemarin. Erwin degan senang hati menerima permintaan maaf dari Rina. Lalu Erwin mengajak Rina untuk jalan nanti malam. Rina menerimanya.
Fariz tengah kedatangan tamu, Bram, orang suruhan Fariz untuk mencari mencaritahu tentang Nia, Susan dan Jerry. Ketika Fariz tengah bicara dengan Bram, Nia mendengar dari balik pintu.
Nada dan Siska tengah bermain permainan panah di stand. Beberapa saat kemudian Ricky datang. Ricky akan membantu Nada untuk mendapatkan hadiah syal yang Nada inginkan. Ricky pun melemparkan panah dan panah tepat pada sasaran. Ricky akhirnya mendapatkan syal. Lalu syal itu ia pakaikan untuk Nada.
Nada tengah berada ditoilet. Ia senang sekali dengan syal yang diberikan oleh Ricky. Beberapa sat kemudian Rasty bersama Via dan Sandra datang. Mereka mentertawakan syal yang dipakai oleh Nada. Rasty mengambil syal itu lalu ia lemparkan. Saat syal itu jatuh ke lantai, Rasty akan menginjak syal itu, namun gagal karena kedatangan Siska. Lalu Rasty dan kawan-kawan pergi. Saat Rasty dkk pergi, Nada mengambil syal yang ada dilantai. Siska mengatakan bahwa Rasty dkk adalah orang yang tak punya hati. Padahal, mereka orang punya segalanya. Tapi satu yang mereka tak punya dari Nada, mereka tak punya ketulusan hati seperti Nada.
Nada keluar dari toilet. Nada bertemu dengan Vito. Vito menanyakan tentang syal yang dipakai Nada. Nada mengatakan bahwa syal yang dipakai adalah pemberian dari Ricky. Vito yang mendengar pun tampak kesal. Beberapa saat kemudian Ricky datang. Ricky mengatakan, daripada syal Vito tidak ada yang memakai, lebih baik dia yang pakai. Nada dan Ricky tersenyum. Vito menampakkan wajah kesal.










*Bersambung*

Episode 27

Minggu, 13 Februari 2011
Nada Cinta (episode 27)

Penampilan kedua dari anak music bersama Bu Rina akan segera dimulai. Tirai pun terbuka. Dibelakang panggung, Rasty bersama Sandra dan Nuri siap menjalankan rencananya. Rasty mematikan semua lampu. Suasana panggung dan penonton pun menjadi gaduh karena lampu mati. Rasty dan teman-teman juga Bu Susan tersenyum sinis. Sedangkan Bu Rina menenangkan murid-muridnya yang panic. Fariz terlihat kesal karena sedikit lagi ia melihat guru music itu justru gagal. Pak Rajasa merasa tak enak pada Pak Fariz. Ia meminta Pak Burhan untuk mengecek sumber listrik dibelakang.
Vito bersama temannya melakukan sesuatu. Ia menggunakan 1 lampu yang dinyalakan dan disorotkan ke atas panggung. Bu Rina pun memainkan pianonya. Suasana terlihat lebih romantic. Nada dan Ricky menyanyikan lagu “Sempurna” tanpa menggunakan microphone. Mereka menyanyi dengan lampu sorotan dari Vito. Penonton menikmati lagu yang dilantunkan oleh Nada dan Ricky. Fariz juga sangat menikmati petikan piano dari guru music SMU Tunas. Pak Rajasa tak salah, Fariz sangat suka grup music dari SMU Tunas. Akhirnya 1 lagu pun dapat diselesaikan dengan sangat baik dan penonton sangat menyukai itu. Terlihat Pak Fahmi yang sangat suka dengan penampilan Bu Rina, sedangkan Erwin menampakkan wajah kesalnya melihat tingkah Pak Fahmi.Dibelakang panggung, Rasty sangat kesal, karena lagi-lagi rencananya gagal dan itu karena Vito.
Usai tampil, Bu Rina, Nada, Ricky juga yang lain turun dari panggung. Ricky mengatakan bahwa ia bingung dengan yang terjadi tadi, padahal sebelumnya mereka tidak berencana untuk mematikan lampu, lalu siapa yang melakukan itu? Bu Rina berencana akan mencari tahu soal itu.
Bu Susan menelepon Nia dan mengatakan bahwa Fariz menyuruh Pak Rajasa untuk memanggil Bu Rina karena Fariz ingin bertemu Rina. Nia terlihat panic dan ketakutan. Nia pun menugasi Susan untuk melakukan sesuatu jangan sampai Rina dan Fariz bertemu.
Bu Susan bicara dengan Bu Rina. Dengan nada sinis, Bu Susan memperingati Bu Rina untuk tidak menjadi sombong karena sekarang Bu Rina terlihat menjadi guru terkenal di sekolah, karena biasanya orang yang sedang diatas awan nanti akan jatuh. Bu Rina hanya tersenyum. Ia mengatakan sepertinya itu cocok sekali jika harus dikatakan olehnya untuk Bu Susan.
Nada mencari Ricky. Ia melihat Ricky yang sedang mengucapkan terima kasih untuk Vito karena sudah membantunya. Nada tersenyum. Ia senang melihat Ricky dan Vino yang akrab.
Rasty melihat Nada, Vito dan Ricky yang diberi ucapan selamat oleh semua tamu. Hari Rasty panas melihat Nada yang sekarang lebih terkenal dibandingkannya. Seorang siswa laki-laki datang dan mengatakan sesuatu. Dulu, mungkin Nada tidak ada apa-apa dan Rasty lah yang menjadi cewek idola di sekolah. Tapi Rasty salah kalau dia terus menjatuhkan atau meremehkan Nada, karena sekarang Rasty lah yang bukan apa-apa disekolah. Semua cowok disekolah juga mulai malas untuk ngejar-ngejar Rasty. Mereka juga pasti lebih memilih untuk mengejar Nada. Lalu cowok itu pergi. Rasty makin kesal. Ia akan ceat-cepat menyungkirkan Nada. Bu Susan tersenyum sinis. Jika seperti ini, tugasnya akan lebih ringan untuk menyingkirkan Nada.
Dirumah, Bu Tanti mendapat telpon dari seorang anak kecil yang mengatakan ia mencari Ibunya, Bu Rina. Lalu anak itu segera mematikan teleponnya. Bu Tanti kaget dan segera menelepon Erwin.
Bu Rina yang tengah berjalan menghampiri Pak Rajasa dan Pak fariz tiba-tiba terhenti karena Erwin datang dan harus membawa Rina pulang karena ada hal penting tentang anaknya. Rina sangat kaget dan ia ingin cepat pulang. Fariz yang belum sempat bertemu guru music itu dan melihatnya pergi bersama Erwin segera mengejarnya. Namun ia kehilangan jejak Erwin. Sebenarnya ia ingin menelepon Erwin, tapi karena ia tak mungkin merusak rencananya akhirnya ia memutuskan untuk pulang.
Rina dan Erwin tiba dirumah Bu Tanti. Rina sangat excited sekali mendengar anaknya telepon kerumahnya. Ia akan terus menunggu sampai anak itu telepon dia lagi. Ia terlihat tidak sabar untuk mendengar suara anaknya.
Disekolah, Rasty meminta putus dari Alex karena baginya Alex sudah tidak ada gunanya lagi. Alex yang mendengar itu kaget. Ia sadar ia tidak bisa menghancurkan Ricky sampai sekarang.
Sudah lama Rina menunggu telepon dari anaknya tetapi tak kunjung tiba. Rina mulai panic dan terus menangis. Ia yakin pasti ada yang salah dengan teleponnya atau telepon anaknya. Erwin mencoba mengecek telepon rumahnya, tapi tidak ada yang salah. Erwin mengatakan pada Rina untuk tidak terlalu memikirkan soal itu dan tidak perlu menangis orang yang tidak jelas. Rina marah ketika Erwin menyebut anaknya sebagai orang yang tidak jelas. Ia seorang ibu yang pasti punya ikatan batin yangkuat dengan anaknya. Erwin mengatakan ia hanya ingin Rina berfikir secara rasional. Bagi Rina, Erwin hanya membebankan fikirannya dan meminta Erwin untuk pulang karena Erwin tidak akan pernah mengerti apa yang ia rasakan. Rina juga mengatakan ia tak butuh perhatian ataupun cinta dari Erwin. Erwin pun pergi.
Ricky tengah berjalan dengan Nada. Tiba-tiba Vito datang dan mengatakan pada Ricky bahwa Nada sudah janji dengannya untuk mengantar jemput Nada. Dan sekarang ia akan mengantarkan Nada pulang. Lalu Vito dan Nada berjalan meninggalkan Ricky. Dari kejauhan Ricky melihat hubungan Nada dan Vito yang semakin dekat. Ia terlihat cemburu.
Saat Nada akan masuk mobil Vito, Ricky datang. Ia memberikan sebuah handphone milik Bu Rina yang katanya untuk Nada. Lalu Ricky memberikan nomor handphonenya pada Nada. Vito tersenyum melihat Ricky dan Nada. Setelah itu, Nada masuk mobil Vito. Sebeleum pergi, Vito tersenyum memandang Ricky. Beberapa saat mobil Vito pergi, Ricky mendapatkan pesan singkat dari Vito yang mengatakan bahwa hari valentine tinggal 2 hari lagi. Dan Vito siap untuk jadian dengan Nada.
Nada mencoba menelepon Bu Rina. Bu Rina segera mengangkat teleponnya dan mengira telepon itu dari anak yang tadi. Bu Rina terus memaksa berbicara dengan anak itu. Sedangkan Nada yang telepon Bu Rina tidak mendapat signal bagus lalu mematikanteleponnya. Vito meminjamkan handphonenya untuk Nada telepon Bu Rina lagi, tetapi tidak tersambung. Bu Rina terus menangis histeris karena si penelepon mematikan teleponnya. Erwin datang. Erwin ingin Rina tidak seperti itu. Rina harus rasional. Mungkin saja itu semua ada hubungannya dengan orang dibalik semua masalah disekolah yang ingin Rina pergi dari sekolah. Erwin yakin sebenarnya rahasia Rina hampi terbongkar tadi. Erwin sangat yakin suatu saat nanti Rina akan bertemu dengan anaknya, tapi Rina harus sabar dan terus berdoa. Lalu Rina menangis didekapan Erwin.
Fariz pulang kerumahnya. Ia melihat Nia pergi dengan Jerry. Fariz makin yakin dibalik hancurnya hubungannya dengan Erwin ada hubungannya dengan Nia dan Jerry. Tapi kenapa?


*Bersambung*

Episode 26

Minggu, 13 Februari 2011
Nada Cinta (episode 26)

Rasty bersiap untuk naik dan berdiri paling atas, tiba-tiba semua handphone siswa berdering sangat kencang dan membuat Rasty terkejut lalu terjatuh. Suasana pun menjadi gaduh. Vito yang menonton dari jauh tersenyum puas. Sedangkan Nada dan Siska yang berada dekat dengan panggung sangat terkejut. Lalu mereka menghampiri Rasty yang tengah dibantu berjalan oleh teman-temannya. Rasty terlihat marah saat melihat Nada dan menuduh yang melakukan itu semua adalah Nada yang bekerjasama dengan Vito. Bu Susan yang mendengar itu segera membawa Nada keruang Pak Rajasa. Bu Susan pun melaporkan yang Nada lakukan pada Rasty ke Pak Rajasa. Nada mengatakan bahwa ia tak pernah melakukan apapun pada Nada. Beberapa saat kemudian Bu Rina datang. Bu Susan juga mengatakan bahwa Bu Rina yang menyuruh Nada melakukan itu, mungkin saja karena Bu Rina iri karena team cheers Bu Susan mendapat seragam baru dan pelatih yang hebat. Bu Rina juga mengatakan bahwa ia sama sekali tidak iri atau pun melakukan itu semua.
Diruang UKS, Rasty tertawa puas dengan Sandra dan Nuri. Mereka berhasil membuat Nada sebagai kambing hitam. Sebenarnya Rasty sendiri tahu bahwa yang melakukan itu semua adalah Vito. Lalu Vito datang. Vito mengatakan pada Rasty bahwa ia tidak akan pernah bisa macam-macam padanya atau pun Nada. Justru Rasty lah yang akan terkena masalah setelah ini. Vito mengeluarkan handphone yang berisi rekaman pembicaraan Rasty dan Alex tentang rencana untuk menjatuhkan lampu di mall. Vito mengancam akan memberikan rekaman itu pada Pak Rajasa, dan bisa saja Rasty masuk kntor polisi karena itu sudah menjadi tindakan criminal. Rasty takut dan panic. Vito mengatakan bahwa ia akan jaga rahasia Rasty, asal Rasty mengakui pada Pak Rajasa bahwa Nada tidak bersalah dan itu semua hanya kecelakaan. Mau tak mau Rasty harus melakukan itu. Rasty berjalan ke ruang Pak Rajasa dibantu Sandra dan Nuri. Rasty pun mengatakan bahwa Nada tak bersalah, itu semua hanya kecelakaan. Bu Susan yang mendengar pengakuan Rasty sangat terkejut. Pak Rajasa mengatakan bahwa tidak ada yang salah diantara mereka kalau itu semua hanya kecelakaan. Dengan terpaksa, Rasty harus minta maaf pada Nada. Nada menerima permintaan maaf dari Rasty.
Didepan ruang kepala sekolah, Vito tersenyum puas, sedangkan Rasty dan Bu Susan memandang sinis. Bu Susan tahu itu semua adalah kelakuan Vito. Dengan nada bercanda, Vito menjelaskan, itu semua salah Rasty dan Bu Susan sendiri, sebelumnya dia kan sudah mengumpulkan handphone agar tidak mengganggu acara, eh Bu Susan malah minta dikembalikan, jadi kalau alarm anak-anak bunyi, yang salah siapa?
Ricky bicara dengan Nada dan Vito. Ricky tahu bahwa jatuhnya lampu di mall kemarin bukan kecelakaan, tapi Rasty yang melakukan itu dan Vito yang tahu tentang itu hanya diam saja dan berbohong dengan Ricky. Vito menanggapinya dengan santai, yang penting semua sudah selesai. Ricky mengatakan bahwa kesalahan besar tidak bisa ditutupi hanya dengan suatu kebaikan. Bagi Vito, Ricky orang yang terlalu serius dalam menanggapi sesuatu, sedangkan menurut Ricky, Vito selalu menanggapin semua dengan santai dan bercanda. Lalu Vito bicara 4 mata dengan Ricky. Apapun yang sudah terjadi, Ricky berterimakasih dengan Vito atas semua yang sudah dilakukan padanya dan Nada. Vito menanyakan pada Ricky, apakah dia menyukai Nada? Ricky sejenak terdiam, lalu ia mengatakan bahwa Nada hanya sahabatnya. Ricky juga mengatakan bahwa ia tidak akan marah kalau memang nantinya Nada pacaran dengan Vito. Karena jawaban Ricky itu, Vito berencana akan menjadikan Nada pacarnya saat valentine’s day nanti. Mendengar perkataan Vito itu, Ricky terkejut.
Pulang sekolah, Vito mengajak Nada untuk mengantarnya pulang. Sebelumnya, Nada menemui Ricky dan memberikan kotak makanan berisi kue buatannya untuk Ricky. Teman-teman Ricky yang melihat pun meledeknya.
Nada pulang dengan Vito yang ternyata supir Vito saat itu adalah Papinya yang tengah menyamar karena ingin melihat cewek yang disukai Vito dan juga ingin melihat Bu Rina tentunya.
Malamnya, Vito kembali menemui Nada dirumahnya. Awalnya ia bertemu dengan Bang Teguh dan mengatakan bahwa ia pesan beberapa jajanan yang Bang Teguh jual. Lalu Vito bertemu dengan Nada. Vito akan memberikan surprise untuk Nada. Vito mengajak Nada naik keatas genteng rumah Nada. Lalu Vito mengeluarkan beberapa kembang api yang ia nyalakan dan ia luncurkan ke langit. Langit malam itu terlihat sangat indah. Nada juga terlihat sangat bahagia. Vito terus memandangi wajah Nada yang tertawa melihat langit. Jika Nada bahagia, ia juga sangat bahagia.
Esoknya, di SMU Tunas ada acara amal. Semua pengisi acara beserta penonton sudah bersiap di ruang auditorium. Terlihat juga Erwin, Pak Fahmi dan Bang Teguh.
Fariz ingat bahwa hari itu ada acara amal disekolah Rasty, lalu ia menelepon kerumahnya. Pembantu rumah mengatakan bahwa Nia tidak pergi karena sakit, padahal Nia malas untuk pergi ke sekolah. Fariz pun berniat untuk pergi ke sekolah karena ia tidak mungkin membiarkan Rasty marah karena merasa orangtuanya tidak memperhatikannya.
Nada, Ricky dan juga teman bandnya sudah menampilkan lagu pertamanya berjudul “Nada Cinta”. Lagu kedua akan dilantunkan bersama dengan Bu Rina, guru music mereka. Beberapa saat kemudian Fariz datang bersama Pak Rajasa. Fariz sangat penasaran dengan guru music SMU Tunas. Dipanggung terlihat Bu Rina yang sedang bersiap-siap menggunakan topeng. Sedangkan Bu Rina sendiri tertutup oleh anak-anak music yang lain.

*Bersambung*

Episode 25

Minggu, 13 Februari 2011
Nada Cinta (episode 25)
Nada menyanyi disebuah acara di mall. Lagu pertama yang ia nyanyikan adalah lagu “Ku Sayang Ibuku” yang ia persembahkan untuk Ibunya. Dibelakang panggung, Ricky setia menemani Nada. Setelah menyanyikan lagu pertama, terlihat semua penonton bersorak dan memberikan tepuk tangan yang meriah untuk Nada. Namun Nada seperti mencari seseorang diantara penonton. Nada terdiam dan justru terlihat sedih. Nada mencari Ibunya, tapi sepertinya Ibunya tidak ada ditempat itu. Kalau memang ada, pasti Ibunya tahu ia menyanyikan lagu itu untuknya. Ricky yang melihat Nada bersedih lalu naik keatas panggung. Mereka akan menyanyikan lagu kedua dengan musik yang lebih ceria.
Ditempat lain, Vito tengah melaju dengan mobilnya dan kejar-kejaran dengan waktu. Vito harus menyelamatkan Nada. Setelah ngebut dengan mobilnya, ia masuk ke mall dan terus berlari mencari Nada.
Sampai akhirnya lagu yang dilantunkan Nada dan Ricky telah selesai, dan lampu diatas Nada dan Ricky mulai goyah dan akan jatuh. Dengan cepat Vito berlari keatas panggung dan mendorong Nada dan Ricky. Dan lampu besar itu pun menjatuhi kaki Vito.
Vito segera dibawa ke rumah sakit. Siska yang mendapat kabar bahwa Vito ada dirumah sakit segera menelepon Bu Rina dan Bu Rina segera pergi menuju rumah sakit.
Dokter yang memeriksa kaki Vito mengatakan bahwa lukanya tak serius dan hanya terjadi sedikit retak pada tulang kaki Vito. Lalu kaki Vito di gips dan sementara waktu harus berjalan menggunakan tongkat. Ricky dan Nada mengucapkan terima kasih dan minta maaf karena menyelamatkan mereka kaki Vito jadi luka. Dengan santai dan nada bercanda Vito mengatakan bahwa sebenarnya dia hanya ingin menyelamatkan Nada. Ricky yang melihat gelagat Vito yang sepertinya benar-benar ingin mendapatkan Nada terlihat cemburu, tapi Ricky meyakinkan dirinya bahwa dia tidak suka dengan Nada, Nada tetap akan jadi sahabatnya.
Fariz tengah bicara dengan orang suruhannya. Laki-laki itu menemukan fakta baru tentang Erwin. Ia mengatakan bahwa sebenarnya hubungan antara Erwin dan Gustaf tidak pernah baik dan mereka tidak pernah kerjasama. Gustaf pernah memberikan cek untuk Erwin, tapi cek itu disobek dan dibuang. Fariz terkejut mendengar cerita itu. Jadi selama ini dia salah menilai Erwin. Namun Fariz tidak akan membongkar semuanya. Ia akan tetap berpura-pura tak mengetahui apa-apa sampai ia menemukan siapa orang dibalik itu semua. Fariz pun akan menjamin bahwa posisi guru musik di SMU Tunas akan tetap aman.
Alex dan Rasty akan terus mencoba untuk menghancurkan Nada dan Ricky. Alex meminta Rasty mendekati Ricky dan nanti buat hidup Ricky hancur. Rasty hanya tersenyum. Dalam hatinya ia mengatakan bahwa sebenarnya antara Ricky dan Alex sama-sama tak ada artinya untuk dia.
Fariz bicara dengan Jerry yang sudah kembali ke Jakarta. Fariz ingin Jerry menangani bisnisnya untuk launching produk baru perusahaannya nanti. Fariz akan mencaritahu semua masalah lewat Nia, Jerry dan Susan. Diam-diam Fariz akan terus membantu Erwin dalam perusahaan milik Fahmi.
Rina sampai dirumahnya. Ia melihat banyak anak kecil yang bermain didepan rumah Erwin. Lalu ia masuk ke rumah Erwin. Terlihat Erwin yang tengah membagikan makanan untuk anak-anak kecil di kompleks. Erwin pun menceritakan yang ia lakukan adalah percobaan produk barunya untuk perusahaan. Bicara tentang perusahaan, Erwin jadi ingat dengan Pak Fahmi. Erwin mengatakan bahwa sepertinya Pak Fahmi suka dengan Rina. Rina hanya tersenyum. Namun Erwin terlihat kesal dan ingin Rina jangan percaya dengan lelaki seperti itu.
Disekolah, terlihat Vito yang berangkat sekolah dengan tongkatnya. Vito bertemu dengan Rasty. Vito pun mengatakan pada Rasty bahwa sebenarnya ia tahu yang melakukan rencana di mall kemarin adalah Rasty. Rasty hanya diam saja dan tersenyum sinis. Vito mengatakan bahwa dirinya bukanlah Nada yang jika dijahati oleh Rasty hanya diam saja. Vito akan membalasnya. Kaki dibalas dengan kaki. Rasty mulai curiga dan panic apa yang akan Vito lakukan padanya.
Vito memasuki ruang music. Bu Rina menyanyangkan, padahal saat itu Vito seharusnya mengajarkan mereka dance, tapi pengajarnya justru sakit. Vito mengatakan bahwa dirinya masih bisa mengajari dance walaupun dengan tongkat. Lalu Vito mengajarkan dansa pada Nada, Bu Rina memainkan piano, sedangkan yang lain menonton. Saat Ricky tengah berlatih basket dilapangan dekat ruang music, tanpa disengaja Ricky melihat Vito dan Nada sedang berdansa. Ricky terkejut. Ia langsung terdiam melihat mereka. Ricky melihat Nada yang tersenyum memandang Vito. Lamunan Ricky tersadar ketika ia dipanggil oleh Pak Burhan dan kembali berlatih basket.
Setelah berlatih dansa, Vito meminta Nada tanda tangan di gipsnya. Terlihat konyol, tapi Vito serius. Akhirnya Nada menulis sesuatu di gips Vito, tulisan “Semoga Cepat Sembuh”. Vito tersenyum memandangi Nada. Ia kembali teringat masa-masa lampau saat ia awal jumpa dengan Nada dan kenangan lainnya. Ricky terlihat cemburu melihat Vito yang dekat dengan Nada. Namun Nada dihadapan Ricky terlihat menjauhi Vito dan berlaku selayaknya teman biasa.
Siska datang dan mengatakan bahwa sekolah mereka kedatangan designer-designer dan pelatih cheers terkenal yang akan melatih team cheers sekolah mereka untuk perlombaan besok. Bu Rina tahu ini adalah ulah Bu Susan.
Bu Susan sangat yakin teamnya akan menang karena seragam cheers yang baru dan pelatih yang hebat. Lalu Rasty datang dan mengatakan bahwa sepertinya ada yang direncanakan oleh Vito karena sekarang Vito mengumpulkan semua handphone anak-anak. Bu Susan mendatangi Vito yang tengah mengumpulkan semua handphone anak-anak dan ingin semua handphone mereka dikembalikan lagi. Dengan santai, Vito mengembalikan handphone mereka.
Gladi resik untuk perlombaan cheers akan segera dimulai. Team cheers SMU Tunas naik keatas panggung. Awalnya, dance mereka dilakukan sangat baik, namun ketika mereka akan melakukan gerakan segitiga, Rasty bersiap untuk naik dan berdiri paling atas, tiba-tiba semua handphone siswa berdering sangat kencang dan membuat Rasty terkejut lalu terjatuh. Suasana pun menjadi gaduh.








*Bersambung*




Episode 24

Minggu, 13 Februari 2011
Nada Cinta (episode 24)

Rina tengah duduk sendiri diluar rumah. Erwin datang menghampiri Rina. Erwin melihat sepertinya Rina sedang sedih. Rina bercerita, ia rindu dengan anaknya. Kalau anaknya masih ada, mungkin dia sudah seusia Nada. Rina pun bingung, entah mengapa setelah ia membaca diary Nada, ia menjadi sangat tersentuh. Rasanya sakit. Erwin sangat yakin, kalau memang Rina dan Nada suatu saat nanti akan bertemu dengan Ibu dan anaknya. Anak sudah pasti akan kembali pada Ibunya. Mereka hanya butuh kesabaran. Lalu Rina tanya soal bos Erwin, Erwin mengatakan bahwa mereka hanya salah paham. Ia yakin suatu saat nanti semua akan terbongkar. Rina pun mengungkapkan rasa terima kasihnya pada Erwin karena selama ini sudah membantu Nada. Erwin merendah, justru yang sangat berjasa untuk Nada itu Rina.
Disekolah, Nada tidak bisa cara membuka loker. Rasty yang ada disebelahnya hanya tersenyum sinis. Tiba-tiba ada seseorang yang memegang tangan Nada dan membantu membukakan loker itu. Setelah membalikan badan, orang itu adalah Vito yang sudah menggunakan seragam SMU Tunas. Saat ini, Vito sudah menjadi siswa SMU Tunas. Ricky dan Rasty yang melihat kebersamaan Vito dan Nada pun terkejut. Vito membantu Nada membawakan buku-buku. Saat Nada tengah berjalan dengan Vito, Nada menyadari bahwa Ricky tengah memperhatikannya, lalu Nada mengambil buku-buku dari genggaman Vito dan pergi dengan Ricky ke perpustakaan. Rasty pun mengajak Vito untuk bicara 4 mata.
Nia menemukan foto-fotonya saat bersama Susan dimeja kerja Fariz. Ia menyadari bahwa Fariz tengah memata-matainya. Lalu ia bertemu dengan Susan dan mengatakan untuk sementara waktu tidak bertemu karena Fariz sedang memata-matai mereka. Semua rencana Nia serahkan pada Susan. Susan berniat akan menghancurkan hubungan antara Nada, Ricky dan Rina. Karena kekuatan Rina ada pada Nada dan Ricky. Susan juga ingin mendekatkan Rasty dengan Ricky lagi, bukan untuk berpacaran, tapi pura-pura suka untuk mrnghancurkan hubungan Nada dan Ricky.
Erwin mengantar Rina ke sekolah. Beberapa saat Erwin melihat Nia. Lalu Erwin bicara dengan Nia bahwa semua itu hanya salah paham. Nia tak peduli, ia ingin Erwin menjauhi dirinya dan Fariz. Dari kejauhan Rina melihat mereka, Rina seperti kenal dengan orang yang bicara dengan Erwin.
Vito bicara dengan Rasty. Vito tidak akan menerima tawaran Rasty untuk kerja sama. Vito tidak akan merusak hubungan Nada dan Ricky. Vito akan dapatkan Nada dengan cara gentle, bukan dari belakang.
Pak Burhan mengajar basket lebih keras karena mendengar kabar dari Bu Susan bahwa ekskul basket akan dihapuskan karena tidak berprestasi. Lalu Pak Burhan mengajak Vito untuk ikut main basket karena Vito terlihat jago. Saat tengah mendrible bola antara Ricky dan Vito saling berhadapan, Vito bertanya apakah Ricky suka dengan Nada? Ricky menjawab dia dan Nada tidak ada hubungan apapun. Lalu Vito meminta Ricky mendekatkan dirinya dengan Nada. Ricky terkejut, tapi dihadapan Vito dia mencoba untuk tenang.
Bu Susan bicara 4 mata dengan Rasty. Bu Susan meminta Rasty kembali mendekati Ricky. Jelas Rasty menolak keinginan Bu Susan, karena baginya Ricky sudah tak penting lagi. Bu Susan terus memaksa Rasty, karena dengan cara itu mereka bisa menyingkirkan Bu Rina dan Nada. Kalaupun Rasty tidak suka, ia bisa pura-pura suka dengan Ricky. Rasty terdiam, terihat ia mulai setuju dengan ide Bu Susan.
Bu Rina memasuki ruang musik yang sepi. Terdengar ada seseorang menyanyi di balik alat musik drum itu. Dia adalah Nada yang tengah bernyanyi sebuah lagu untuk Ibunya. Lagu yang selalu ia nyanyikan dikala ia merindukan Ibunya. Bu Rina merasa tersentuh mendengar lagu itu. Ia merasakan apa yang Nada rasakan. Lalu Bu Rina menghampiri Nada yang tengah menangis. Nada pun mengantakan bahwa tujuan ia sekolah adalah untuk mengikuti lomba menyanyi agar ia bisa menemukan Ibunya, tapi entah mengapa ia mulai suka dan senang bila berada didekat Ricky, padahal ia tak ingin itu terjadi. Tujuannya hanyalah ingin menemukan Ibunya. Bu Rina dibuat sedih mendengar cerita Nada, lalu ia memeluk Nada.
Bu Rina mengajak Nada ke sebuah ruang. Ada sebuah piano berwarna putih yang ternyata sekolah berikan untuk kelas musik karena prestasi mereka. Bu Rina pun ingin Nada memainkannya. Lalu Bu Rina menyanyi diiringi alunan piano yang dimainkan Nada.
Belum pernah ku rasakan hidup sebahagia ini
Belum pernah terfikirkan kata itu saat ini
Belum pernah ku bayangkan perasaan cinta ini
Tuhan tolong jangan pernah meraih kebahagiaan
Kehadiranmu membuat hidupku berarti
Menemanimu damai didalam hidupku
Tatap matamu nafas didalam jiwaku
Jika hidup ini
Hanya sebentar
Biarkanku hidup untuk saat ini, bersamamu…
Setelah menyanyikan bait demi bait lagu itu, Bu Rina berkata kepada Nada untuk tidak bersedih dan terus berjuang menjalani hidupnya. Nada harus nikmati setiap bagian kecil dari kehidupannya. Seperti dirinya, yang sudah berpisah selama 15 tahun dengan anaknya, tapi dia juga tak akan menyerah sampai suatu saat nanti ia mendapatkan anaknya. Nada pun tersenyum dan bersandar dipundak Bu Rina.
Bu Susan yang melihat Bu Rina mendapatkan piano baru pun hatinya panas. Dia segera menemui Pak Rajasa. Bu Susan dengan kesal mengatakan bahwa Pak Rajasa pilih kasih karena memberikan piano baru untuk Bu Rina. Pak Rajasa pun meralat, piano itu bukan untuk Bu Rina, tapi untuk kelas musik. Itu pun karena prestasi kelas musik mulai membaik. Apapun alasannya, Bu Susan marah karena selama ini cheers selalu menang tapi tak pernah mendapatkan apa-apa. Dengan itu, Bu Susan ingin kelasnya mendapatkan seragam baru. Jika tidak, Bu Susan mengancam akan mundur sebagai guru dari SMU Tunas.
Bu Rina dan anak musik tengah berkumpul diruang musik untuk membicarakan tema untuk acara amal nanti. Lalu Bu Rina keluar sebentar karena mendapat telpon dari seseorang. Beberapa saat kemudian Vito datang. Dia bicara dengan Ricky. Bicara tentang musik, mungkin Ricky lebih jago dari Vito. Lalu Vito menunjukkan aksinya dalam menari. Dari kejauhan Bu Rina melihat Vito melakukan dance dan Bu Rina terlihat suka dengan dance dari Vito.
Pulang mengajar, Rina memberikan makanan untuk Erwin. Saat itu Erwin membawa kabar bahagia, karena sekarang ia sudah mendapatkan pekerjaan baru dari perusahaan Pak Fahmi. Lalu Erwin mengajak Rina untuk menemui Pak Fahmi bersamanya. Rina pun setuju.
Dirumah, Vito tengah bicara dengan Papinya. Mereka sering sekali ngobrol tentang Nada, cewek yang sedang disukai Vito. Papi Vito masih suka terus memaksa Vito untuk cepat mendapatkan Nada. Sedangkan Vito punya rencana tersendiri untuk itu. Lalu dari kejauhan mereka melihat Bu Rina datang bersama Erwin. Papinya Vito terlihat cinta pada pandangan pertama pada Bu Rina. Sedangkan Vito menginginkan Papinya tak melakukan hal yang aneh aneh pada Bu Rina, karena dia guru disekolahnya. Lalu Vito pergi.
Ricky mendapatkan telepon dari Ka Arga yang mengatakan bahwa Nada diundang ke sebuah acara di mall untuk menjadi penyanyi pembuka acara. Ricky pun terlihat senang lalu ia mengabarkan pada Nada. Nada sedikit ragu untuk menerima kerjaan itu karena kurang percaya diri. Ricky terus meyakinkan Nada agar menerima itu, kalau nanti Nada gugup Ricky akan menemaninya di panggung. Akhinya Nada Setuju.
Pak Fahmi, Papanya Vito bertemu dengan Erwin dan Bu Rina. Sebenarnya Erwin datang untuk membicarakan pekerjaan mereka, ternyata Pak Fahmi bukannya berkonsentrasi dengan pembicaraan itu justru sibuk curi pandang dan bicara lain hal dengan Bu Rina dan itu membuat Erwin kesal dan cemburu.
Alex dan Rasty mengetahui bahwa Nada akan menjadi penyanyi pembuka disebuah acara di mall. Aex punya rencana untuk mencelakai Nada. Dia akan menjatuhkan lampu tepat diatas Nada. Rasty tersenyum licik. Tanpa mereka sadari, Vito mendengar semua pembicraan antara Alex dan Rasty.



*Bersambung*


Episode 23

Minggu, 13 Februari 2011
Nada Cinta (episode 23)

Perlombaan dimulai. Nada dan Ricky tampil, begitu juga dengan Alex dan bandnya. 2 sekolah ini sama –sama memberikan penampilan terbaiknya. Setelah itu, pembawa acara membacakan keputusan juri. 2 juri awal memberikan pilihannya untuk SMU Pembangunan. Nada menangis. Sepertinya impiannya sudah tertutup. Namun Ricky meyakini Nada bahwamasih ada kesempatan, 2 juri lagi. Ricky benar, juri ketiga ternyata memilih SMU Tunas. Tinggal 1 juri lagi, juri yang menentukan kemenangan SMU Tunas atau SMU Pembangunan. juri yang ternyata diberikan uang oleh Bu Susan. Bu Susan tersenyum sinis, ia yakin semua akan berjalan sesuai rencana. Namun dugaan Bu Susan salah, juri keempat memilih SMU Tunas, dengan begitu skor 2 team ini seri, 2-2. Dan 2 band ini berhak ikut dalam grand final festival nyanyi se-Indonesia. Nada dangat kaget dan bahagia. Ia langsung memeluk Ricky. Semua pendukung SMU Pembangunan pun bersorak. Bu Susan sangat marah dan geram.
Setelah acara itu, Bu Rina bicara dengan murid-muridnya. Mereka sangat bersuka cita. Bu Rina pun mengatakan bahwa sebenarnya, salah satu juri itu disogok oleh Bu Susan untuk mengalahkan team mereka, namun karena juri itu punya pendirian yang kuat, mereka bisa menang. Beberapa saat kemudian Bu Susan datang, Bu Rina dan anak musik yang lain pun memandang sinis Bu Susan.
Bu Susan menemui juri tadi. Ia marah besar pada orang itu. Laki-laki itu mengembalikan uang yang pernah Susan berikan. Ia mengatakan bahwa uang haram tak mungkin menyembuhkan anaknya.
Pak Rajasa memuji kehebatan Bu Rina dalam mengajar anak didiknya dalam bermusik. Dan berkat Bu Rina sekolah mereka utuk pertama kali bisa masuk final. Semua guru pun memuji Bu Rina. Sedangkan Bu Susan dari kejauhan memandang sinis Bu Rina. Bu Rina juga menceritakan bahwa sebenarnya da seseorang yang menyogok salah satu juri, namun juri tersebut tahan godaan dan akhirnya bisa mendukung sekolah mereka. Bu Rina juga bercerita bahwa anak dari juri itu tengah ada dirumah sakit dan Bu Rina mengusulkan untuk mengadakan acara pengumpulan dana untuk membantu biaya rumah sakit anak dari seorang juri itu. Bu Susan juga guru lain setuju. Bu Susan tiba-tiba datang dan mengatakan bahwa ia juga setuju dengan usul Bu Rina.
Susan bertemu dengan Nia. Nia ingin Susan membatalkan acara pengumpulan dana itu. Nia akan berikan uang berapapun asal acara pengumpulan dana itu tak perlu terlaksana. Dari kejauhan terlihat Fariz yang mengikuti mereka.
Fariz mendapat informasi bahwa Nia dan Susan menjadi sering bertemu sejak Jerry pergi keluar kota. Fariz pun makin penasaran, ada hubungan apa antara mereka?
Esoknya Fariz ke panti asuhan Widuri. Ia bertemu dengan Bu Mirna. Lalu Fariz menanyakan soal keterlibatan Jerry di panti. Bu Mirna pun menjelaskan bahwa Jerry sering sekali datang ke panti untuk menemui Nada. Tapi sekarang Jerry sudah jarang datang karena Nada sudah diadopsi. Lalu Fariz menelepon Jerry dan meminta Jerry kembali ke Jakarta.
Ricky bersama Nada dan juga anak musik yang lain bernyanyi didalam mobil yang juga diikuti oleh Bu Rina. Hari ini mereka tampak bahagia. Lalu Nada mengatakan bahwa hari ini Bang Teguh ulangtahun, jadi dia tidak bisa kumpul dengan mereka lama-lama karena malam ini akan ada acara kecil-kecilan dirumah. Nada juga mengatakan bahwa Bang Teguh ingin Bu Rina datang malam ini. Bu Rina pun akan mengusahakan datang malam nanti.
Malamnya, acara makan malam Bang Teguh dihadiri Ricky dan Bu Rina. Bang Teguh juga menyanyikan sebuah lagi. Setelah itu mereka makan malam. Seusai makan malam, Bu Rina ke toilet, lalu ia melihat kesuatu arah, kamar Nada. Ia melihat buku diary yang terjatuh. Bu Rina pun membaca isi diary tersebut. Diary dimana Nada selalu mencurahkan isi hatinya terutama tentang Ibunya. Bu Rina menangis saat membaca tulisan Nada yang begitu merindukan Ibunya. Rasanya seperti dirinya yang merindukan bayinya yang hilang 15 tahun yang lalu.


*Bersambung*